Saat pemutaran film di titik 0 KM, Yogyakarta. Foto: Dok AMP |
Aliansi Mahasiswa Papua
Bebaskan Thomas Dandois, Valentine Bourrat dan berikan Kebebasan bagi Wartawan asing di Papua Barat
Bebaskan Thomas Dandois, Valentine Bourrat dan berikan Kebebasan bagi Wartawan asing di Papua Barat
Press Release
Pembungkaman
terhadap ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh pemerintah
Indonesia melalua aparat negara (TNI-Polri) dengan melarang adanya
kebebasan berekspresi bagi rakyat Papua didepan umum serta penangkapan
disertai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis pro kemerdekaan Papua.
Keadaan yang demikian; teror, intimidasi, penahanan, penembakan bahkan pembunuhan terhadap rakyat Papua terus terjadi hingga dewasa ini diera reformasinya indonesia. Hak Asasi Rakyat Papua tidak ada nilainya bagi Indonesia.
Dan berbagai kasus kejahatan terhadap kemanusian yang dilakukan Militer Indonesai terhadap Rakyat Papua lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.
Selama 50 tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melarang semua wartawan asing memasuki Papua Barat dalam upaya untuk menutupi kekejaman yang dilakukan Oleh pemerintah Indonesia
Tahun lalu, perdana Mentri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan bahwa sekarang pemerintah Indonesia memungkinkan media internasional untuk mengunjungi Papua Barat dan Gubernur setempat, Lukas Enembe juga mengatakan ia menyambut wartawan untuk mengunjungi Papua Barat.
Thomas Dandois dan Valentine Bourrat Pasangan jurnalis ini ditangkap pada tanggal 6 Agustus, dan dipenjarakan dan sekarang terancam dengan 5 tahun penjara ddengan dendah 500 jutah. Thomas Dandois dan Valentine Bourrat berada di papua Barat dengan Tujuan membuat sebuah film dokumenter tentang situasi nyata di Papua Barat.
Dengan Penengkapan terhadap Thomas Dandois dan Valentine Bourrat dua wartawan membenarkan kehadiran Indonesia di Papua bertujuan untuk menguasai dan menjajah, tidak untuk membangun Rakyat Papua.
Maka, Aliansi Mahasiswa Papua menuntut dan mendesak Rezim SBY & Budiyono/atau pemerintahan baru Jokowidodo dan Jusuf kalah untuk segera:
1. Mebebaskan Thomas Dandois dan Valentine Bourrat Tanpa syarat
2. Mencabut Larangan Terhadap wartawan asing Untuk Meliputi di Papua sejak 1963
3. Berikan Kebebasan bagi Jurnalis/ asing untuk hadir di Papua
Demikian press release ini dibuat, kami akan terus melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan, penindasan dan penghisapan terhadap Bangsa dan Rakyat Papua Barat.
Keadaan yang demikian; teror, intimidasi, penahanan, penembakan bahkan pembunuhan terhadap rakyat Papua terus terjadi hingga dewasa ini diera reformasinya indonesia. Hak Asasi Rakyat Papua tidak ada nilainya bagi Indonesia.
Dan berbagai kasus kejahatan terhadap kemanusian yang dilakukan Militer Indonesai terhadap Rakyat Papua lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.
Selama 50 tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melarang semua wartawan asing memasuki Papua Barat dalam upaya untuk menutupi kekejaman yang dilakukan Oleh pemerintah Indonesia
Tahun lalu, perdana Mentri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan bahwa sekarang pemerintah Indonesia memungkinkan media internasional untuk mengunjungi Papua Barat dan Gubernur setempat, Lukas Enembe juga mengatakan ia menyambut wartawan untuk mengunjungi Papua Barat.
Thomas Dandois dan Valentine Bourrat Pasangan jurnalis ini ditangkap pada tanggal 6 Agustus, dan dipenjarakan dan sekarang terancam dengan 5 tahun penjara ddengan dendah 500 jutah. Thomas Dandois dan Valentine Bourrat berada di papua Barat dengan Tujuan membuat sebuah film dokumenter tentang situasi nyata di Papua Barat.
Dengan Penengkapan terhadap Thomas Dandois dan Valentine Bourrat dua wartawan membenarkan kehadiran Indonesia di Papua bertujuan untuk menguasai dan menjajah, tidak untuk membangun Rakyat Papua.
Maka, Aliansi Mahasiswa Papua menuntut dan mendesak Rezim SBY & Budiyono/atau pemerintahan baru Jokowidodo dan Jusuf kalah untuk segera:
1. Mebebaskan Thomas Dandois dan Valentine Bourrat Tanpa syarat
2. Mencabut Larangan Terhadap wartawan asing Untuk Meliputi di Papua sejak 1963
3. Berikan Kebebasan bagi Jurnalis/ asing untuk hadir di Papua
Demikian press release ini dibuat, kami akan terus melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan, penindasan dan penghisapan terhadap Bangsa dan Rakyat Papua Barat.
Terima kasih atas dukungan Kawan-kawan jurnalis
dalam memberitakan persoalan rakyat Papua demi terciptanya demokratisasi
di Tanah Papua
Salam Demokrasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar