Kamis, 20 Maret 2014

KNPB “ MELAKUKAN AKSI DUKUNGAN DITEMPAT TERHADAP PM VANUATU

Aksi dukungan terhadap PM Vanuatu di sekretariat KNPB Pusat (Foto/Nesta Gimbal)
Jayapura, KOBOGAUNEWS - Komite Nasional Papua Barat (KNPB),Pusat melakukan  Aksi dukungan kegiatan sidang komisi HAM di swiss Jenewa, berlangsung di sekretariat KNPB Pusat Numbay Jayapura.

Aksi dukungan di hadiri oleh pengurus KNPB Pusat,pengurus KNPB wilayah Sentani,pengurus KNPB Numbay, dan seluruh anggota dan simpatisan, kata ketua KNPB Pusat kepada media Kolaitaganews melalui telpon. pada hari senin 03/02/2014, malam.

Ketua KNPB pusat Agus Kosay, mengatakan dukungan terhadap Perdana Mentri Vanuatu Moana Carcasses Kalosil yang membawa  masalah papua ke sidang tahunan komisi HAM PBB di swiss Jenewa, lanjut.

Penghapusan Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh polda Papua terhadap Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) Tuan Buchtar Tabuni dan Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Tuan Wim Rocky Madlama.

Menurut Agus , aksi dukungan ini juga menyoroti tentang pelangaran HAM yang terjadi di Papua seperti, Wasior berdarah,wamena berdarah,nabire berdarah,Abe berdarah,pembunuhan Almarhum Mako  Musa Tabuni dan Hubertus Mabel yang di bunuh oleh NKRI di luar mekanisme hukum yang berlaku, ada juga beberapa kasus pelangaran HAM seperti pembunuhan Theys H. Elloway dan , terakhir pembunuhan almarhum Danny Kogoya , serta pelanggaran HAM lainnya di Papua.

Sejek 1961 sampai dengan saat ini Indonesia terus melakukan  pembunuhan secara militer dan sistem terhadap warga sipil Papua Barat yang tak berdosa, atas nama kedulatan NKRI di Wilyah Papua Barat. Awal dari Pelanggaran hak asasi manusia  yang di lakukan  oleh  Amerika serikat,  belanda, indonesia dan PBB  pada tanggal 15 Agustus 1962 melelui sebuah berjanji  yang di sebuat berjanjian new york agrement tanpa melibatkan orang asli Papua Barat yang merupakan pemilik pulau Papua Barat, “Ujar Agus kosay.

Amerika, Belanda, Indonesia dan, PBB  segera bertanggung jawab atas pelanggaran Hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di wilayah Papua Barat, “ tegas, Agus Kosay. (K)

Wens kobogau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar