Rabu, 16 Desember 2015

Papua Merdeka

Ilustrasi Papua Merdeka (foto
Onedicbo Sanoy Kribo)
PAPUA MERDEKA
Kami berteriak tetapi tidak ada telinga yang mendengar

Kami merintih dalam tangisan hingga kehabisan air mata

Kami berjuang tetapi keutuhan telah disobek-sobek

Suara kami hanyut ditelan konglomerat dan perusahan raksasa

Air mata kami ditelan belantara kekuasaan rezim ini

Tangan kami tergilas ekonomi bulldoser pembangunan
berteriak mempertahankan hak atas tanah bangsa

Tetapi itu disebut anti pembangunan dan separatis

Menangis membela hidup disebut pengacau negara

Berjuang mempertahankan tumpah darah kami, itu katanya musuh Negara

Kuburan leluhur, kampung, adat, binatang dan tanaman

Sumber alam dan hutan kami dicaplok oleh penguasa kapitalis dan penguasa bersenjata

Kami tergusur, terhimpit dan merana

Kami terbuang dikampung halaman dan tanah leluhur kami sendiri

Kami menjadi pengemis di atas kekayaan dan dari para pencuri, perampok dan pembunuh

Kami menjadi tak berdaya
Inikah takdir hidup kami

Semuanya hanya DIA Sang Maha Kuasa, Alam Bangsa Negri dan Moyang Negri ini tahu

Kepadanya Kami Serahkan.

Karya Onedicbo Sanoy Kribo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar