BRUTAL MILITER INDONESIA SERUI PAPUA 1 DESEMBER 2015.
Kronologis
ini tidak mendetail namun, kami dapatkan informasi melalui telepon seluler dari rakyat di Serui, tempat kejadian perkara (TPK), pada tanggal, 1 Desember 2015 wp di serui kampung wandapi atau wanampom.
Pada tanggal, 1 Desember 2015, Rakyat setempat menaikan benderah
Bintang Fajar, Pada pagi hari sudah melakukan pengibaran dan pada jam
07.00wp suda turunkan benderah Bintang Fajar merupakan. Satu jam
kemudian datanglah Kendaraan Satu Mobil Dalmas, Dua Mobil Avanza, Satu
Mobil Exrada Dan Satu Mobil Dalmas Polisi.
Ditempat kejadian
tersebut berbukitan sedikit, Rakyat dan kampung Wadapi berada posisi di
dataran Rendah, sedangkan jalan raya milik pemerintah ada diatas bagian
bukit, karena kedatangan mobol- mobil diatas maka, Lima Orang
diantaranya herik manitori, 2. Yulianus robaha, 3. Yonas manitori, 4.
Darius andiribi, dan 5. Anton Runaweri tete tua yang sudah berusia yang
lanjut.
Kelima orang rakyat menuju ke atas jalan dengan tujuan
negosiasi dengan kedatangan Militer Gabungan Tni/Polri mereka berlima
orang menuju ke dekat mobil.
Namun disikapi dengan penembakan,
penembakan pertama ke arah Yonas Manitori, Yonas berada di barisan ke
tiga, yang pertama bawa muka ke dekat mobil – mobil adalah Herik
Manitori Kedua Yulianus Robaha, penembakan dilakukan Melewatkan Kedua
Orang pertama dan tembak ke langsung ke Yonas, Yonas di tembak bagian
berut hingga tembus ke belakang dengan pata tulan belakag dan tewas di
tempat. Kedua orang depan dan kedua orang dibelakang Yonas juga ikut
ditembak mati.
Tni/polri menuju ke tempat yang tadi pengibaran
benderah dan penembakan yang sangat brutal tidak memandang anak kecil
dan ibu- ibu.
Atas penembakan Brutal tersebut menjadi korban dan
terluka berat dan sedang krisis dan ada juga yang meniggal Dirumah Sakit
Umum Weyna Kawini- Mantensu Serui, Nama- nama rakyat sipil yang korban
adalah sebagai berikut. 1. Paulinus Waroroai, 2.Sakarias Turunat, 3.
Yance Manitori, 4.Agus Manitori. 5.Pilemon Ayomi, 6.Alius Carimati dan
7.Daud Ayomi.
Dari tujuh (7) Orang Rakyat Papua diatas (Dua) aorang
diantaranya, Paulinus Waroroai Dan Pilemon Ayomi meniggal Di Rumah
Sakit Umum Weyna Kawini- Mantensu Serui.
Setelah kejadian tersebut,
TNI Dan POLRI Indonesia juga melakukan penyisiran dan pengejaran besar –
besaran terhadap rakyat sipil di kampung dilakukan dengan Patroli Laut,
dan Darat sampai saat ini juga sedang berlangsung.
Daerah atau
kampung yang sedang penyisiran adalah di distrik yapen utara (Yobi)
Serui, yaitu kampung Yobi, kampung Tindaret, kampung Artanen, Kamung
Sambrawai.
Distrik yapen timur jahu yaitu: Kampung Warompi, Kampung
Korombobi, Kampung Dawai, Kampung Keremui, Kampung Kampung Pasir
Panjang, Kampung Barawai, Kampung Wandu, Kampung Papuru, Kampung Saweri,
Kampung Wansma, Kampung Woda Dan Kampung Sawendui.
Distrik ansus
yapen barat yaitu, Kampung Sarawandori, Kampung Tatui. Kampung Aryepi,
Kampung Kamanap, Kampung Sasawa, Kampung Ansus Satu dan Dua, Kampung
Sereweri.
Kejadian penyisiran dan Pengejaran yang sedang berlangsung
terus menerus ini tidak diketahui oleh orang yang ada di dalam kota
serui, karena tidak ada komunikasi.
Akats kejadian tersebut Rakyat
papua disekitar dua distrik sudah pengungsian di hutan sampai sekarang,
oleh karena itu semua pihak mohon avokasi atas kejadian kebrutalan yang
sedang terjadi sekarang dikampung – kampung.
Berita ini disampaikan
oleh (R. Robaba) salah satu mahasiswa serui yang kuliah di Manokwari,
kata Robaba TNI/ POLRI bikin orang tua kami seperti Binatang Buruan,
orang tuanya dan tiga distrik dan puluan kampung dalam pungungsian ke
Hutan, sedangkan dirinya Mahasiswa tersebut sudah komunikasih dengan
orang tuanya dan mendapatkan laporan ini. Setelah satu jam kemudian
tidak bisa komunikasi lagi atau no Hanponenya orag tua diserui tidak
aktif lagi.
By. Sek KNPB Mnukwar Melkias Beanal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar