Rabu, 14 Oktober 2015

Musa Boma : Stop Minta Pemekaran Mapia Raya

Ketua Penolakan Pemekaran Kabupaten Mapia Raya, Musa Boma/Foto:KM
DOB Mapia Raya: Kita Harus Bertarung untuk Menolak, Selamat Berjuang untuk Menolak
Bapak atau ibu yang sedang berjuang dalam pemekaran Kabupaten Mapia Raya yang terhormat, saat ini Anda pasti berjuang keras dengan harapan merebut posisi atau jabatan dalam pemerintahan Kabupaten Mapia raya, bahkan sampai sudah membuat struktur pemerintahan atas nama dan versi bapak atau ibu sekalian.

Dalam benak pikiran Anda, pasti sangat benci terhadap kami yang menolak pemekaran Kabuaten Mapia Raya, karena Anda merasa menghalangi usaha keras yang sudah lama Anda lakukan dan berjalan sampai saat ini. Kamipun paham dengan usaha kalian semua, bahwa tujuan Anda seperti yang saya kemukakan di atas. Tapi, bapak atau ibu yang terhormat Anda harus buka mata dan lihat baik-baik, apa yang sedang dialami oleh warga Mapia saat ini.

Kami sudah dan sedang jadi korban termasuk oleh bapak atau ibu sekalian. Kami pun paham juga bahwa bapak atau ibu sedang melancarkan berbagai cara yang baru untuk membunuh kami warga Mapia seutuhnya. 


Kami sudah alami seribu satu macam cara sadis oleh bapak atau ibu dan pemerintah:  

Pertama : Pemerkosaan terhadap pria & wanita.

Kedua : Perampokan harta benda.

Ketiga : Pembunuhan brutal.

Keempat : Penganiayaan.
Kelima : Perampasan . 

Semua ini kami sudah alami, tapi Anda selalu dan sedang berusaha serta membuat jalan lebar-lebar untuk menambah dan mendatangkan semua bentuk kekerasan yang saya kemukakan di atas.

Kami sebagai putra daerah Mapia sangat sadar atas semua kekerasan tersebut. Sehingga, kami juga akan berjuang untuk "Menolak Pemekaran Kabupaten Mapia Raya" dengan mengikuti sesuai irama perjuangan bapak atau ibu. Bila Anda keras dan sadis, kami pun akan keras, tapi tidak sadis.

Tim Penolakan Pemekaran Mapia Raya, selamat berjuang untuk menolak pemekaran Mapia Raya. Kita harus bertarung untuk menolak karena musuh sejati bukan dari jauh, tapi tumbuh subur dalam keluarga kita sendiri.
 

Penulis Adalah Aktivis Tim Penolakan DOB Mapia Raya di Timika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar