Kebebasan yang tertindas (Foto: Ist) |
*Oleh: Aworo Tutu
Masih terngiang di telingaku
Penjajah bermulut manis dalam angkuhnya
Kau suarakan api revolusi
Dalam dudukku yang panjang
Penjajah bermulut manis dalam angkuhnya
Kau suarakan api revolusi
Dalam dudukku yang panjang
Luka yang dalam dan berbekas
Saat kau hujat anak negeri
Kau bilang “Dasar otak maling”
Siapakah maling sesungguhnya?
Anak kecil itu telah tumbuh dewasa
Tapi lukanya tak pernah sembuh
Pelan-pelan tapi pasti
Perubahan akan datang
Dasar penghianat! penjilat usus
Kau berdiri dalam senyumnya
Dengan manis duduk di kursi dewan
Kau tak ada bedanya dengan penjajah
Yang kecil terlindas
Yang besar kau jilat
Dimanakah nurani yang suci yang kau bawa sejak lahir
Butakah matamu,
Tulikah telingamu,
Matikah hatimu
Wahai para penindas.
*Aktivis Mahasiswa di tanah Jawa (http://suarapapua.com//read/2015/03/24/2696/terlahir-dan-tertindas)