Ilustrasi: razia pelanggaran lalu lintas. (Foto: dok. Okezone) |
Terkejut Melihat Sikap Petugas Lantas Itu
Di
terik panas siang itu, kira-kira pukul 11. 30 wib, saya hendak ke
Concat mengendarai sepeda motor lewat jalan Babarsari. Ternyata di
dekat SPBU Babarsari siang itu ada swiping. Saya hentikan sepeda motor
yang saya naiki itu di depan seorang petugas kira-kira berusia 43 tahun
lebih. Berikut kutipan percakapan saya dengan petugas itu.
Petugas : Selamat siang. Maaf pak, boleh lihat surat-suratnya pak? Sambil mengangkat tangan tangannya hormat saya persis hormat bendera.
Saya : Siang juga pak. Ya, ini surat-suratnya pak. Jawab saya sambil mengeluarkan surat-surat dari dalam dompet saya.
Pak petugas setelah melihat surat-suratnya,
Petugas : Silahkan lewat pak, hati-hati ya pak. Pesannya sambil mengembalikan surat-surat di tangannya
Saya : Ya, terima kasih pak, kata saya sambil masukan surat-surat kembali dalam dompet.
Sambil
tunggu petugas itu periksa surat-surat, saya nenggok ke kiri saya dan
kebetulan mas yang di kiri saya tidak mengenakan helm. Lalu kata petugas
yang periksa surat-suratnya itu menyampaikan ke pengendara itu, bahwa
ia tidak mengenakan helm itu melanggar pasal sekian-sekian. Katanya
sambil tatap mas itu.
Nah, yang mengejutkan saya adalah
sikap petugas itu. Saya sempat berhenti di pertigaan depan tokoh Citroli
jalan seturan untuk pikir kembali apa yang terjadi di tempat swiping
itu. Saya tarik napas dalam dan menghembuskan. Sambil geleng-geleng
kepala, seandainya tadi itu di Papua, pasti tulang karingku ini bengkak
akibat ditendang dengan sepatu laras oleh petugas tadi; kata saya
sambil memegang tulang kering.
Sesampai di tempat tujuan,
saya pikir kembali tentang apa yang terjadi saat diswiping tadi dan
mulai bandingkan sikap petugas-petugas (polisi) di Papua yang perna
tilan saya dengan petugas di Yogyakarta. “harusnya petugas itu seperti
tadi itu ya? Beda jauh sekali dengan sikap dan kelakuan petugas di
Papua”; kataku spontan.
Kenapa saya mesti terkejut dan bandingkan petugas (polisi ) di Papua dengan petugas (polisi) di Jawa?
Ini cara dan perlakuan petugas di Papua saat swiping.
Polisi
di Papua kalau swiping, pengendara sepeda motor mesti di tendang dan
dipukul dahulu sebelum menyanyakan surat-surat kepada pemilik sepeda
motor. Jika pengendara sepeda motor tidak memiliki surat-surat, seperti
STNK, SIM dan BPKB, pasti dipukul babak belur dan didorong-dorong hingga
pos terdekat.
Apa lagi jika saat swiping, pengendara
sepeda motor tidak mengenakan helm, sudah pasti kepalanya jadi sasaran
mocong senjata dan tulang kering sasaran sepatu Laras.
Ya, begitulah perilaku petugas kepolisian di Papua. Bagi kalian yang belum perna ke Papua jangan heran membaca ini.
Yang
terasa lucunya, petugas di Papua tidak tahu pasal-pasal tentang lalu
lintas. Ada yang aneh pula, bahwa saat petugas kepolisian di Papua saat
swiping dan berpatroli, pasti melibatkan Brimob dan ada pula anggota
TNI.
Saya ingin sarankanbagi kalian yang ingin liburan
atau jika ada yang ingin ke Papua, agar hati-hati agar perlakuan kejam
itu jangan menimpa Anda.
Heheee
Heran Saja tetapi itu Nyata!.....
Penulis Adalah Telius Yikwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar