Selasa, 22 September 2015

Indonesia Diprediksi Bakal Pecah Jadi 12 Negara Bagian

Indonesia Diprediksi Bakal Pecah Jadi 12 Negara Bagian
Ilustrasi
Bekas penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua memprediksi potensi terjadinya disintegrasi di Indonesia begitu besar. Ia memprediksi sekitar tahun 2050 Indonesia akan terpecah-pecah menjadi belasan negara bagian.

“Indonesia akan pecah jadi 12 negara baru seperti Aceh, Papua dan Papua Barat,” kata Hehamahua di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).
Mantan aktivis HMI itu melanjutkan potensi disintegrasi yang akan menimpa Indonesia disebabkan banyak faktor. Mulai disparitas dan kesenjangan ekonomi, tumbuhnya gerakan separatis kemudian penyakit korupsi yang sudah merajalela di tanah air hingga ribuan pulau yang hilang.

“Jika tidak pecah maka Indonesia akan hilang,”sambungnya.
Masih kata Hehamahua berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sekitar tahun 2030 akan ada 3.000 pulau hilang. Ribuan pulau yang hilang disebabkan faktor alam atau campur tangan manusia.
“Yang jelas ini soal waktu saja,” demikian Hehamahua.

Potensi terjadinya ‘balkanisasi’ di Indonesia pernah diutarakan jelas oleh Direktur Utama Komite Perdamaian Dunia (The World Peace Committe) Djuyoto Suntani beberapa waktu silam.

Ia memprediksi pada tahun 2015 Indonesia akan terpecah setidaknya menjadi 17 negara bagian dengan pusatnya di Jawa, Madura dan Bali (Jamali).
“Indonesia kini juga sedang digarap untuk dipcah-pecah menjadi 17 negara bagian oleh kekuatan kapitalisme dan neoliberalisme,” katanya beberapa waktu silam.

Di tepi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjend M Fuad Basya membenarkan potensi terjadinya perpecahan di Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan maraknya konflik yang terjadi belakangan ini.

“Kalau konflik semakin rusuh, ada yang senang melihat itu,” katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/7) menanggapi insiden kericuhan di Tolikara, Papua.

Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan segala potensi alam yang besar, sehingga wajar ada negara lain yang ingin melihat hancur terpecah-belah. Namun, saat ditanya negara mana yang memprovokasi masyarakat dan ingin Indonesia terpecah belah, Fuad enggan mengungkapkannya.

“Ada yang tidak ingin melihat indonesia maju, berkembang besar, Indonesia menjadi polopor,” ungkapnya.

Fuad berharap, masyarakat tidak mudah terpancing atas kabar-kabar provokatif dan emosinal.

“Kita harus waspada. Kita jaga tempat ibadah, sebab ada yang memancing di air keruh. Kita tunjukkan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang kuat dan tidak gampang terprovokasi,” tuntasnya. 

ferd

Sumber Klik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar