Rabu, 01 Juli 2015

Ini Laporan Kronologis Penembakan di Ugapuga Oleh Keluarga Korban dari TKP

Yoseni Agapa (15). Foto: Agus Tebai/PA.

Dogiyai, Beko - - Ini laporan kronologis kasus penembakan di Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai oleh keluarga korban dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang diterima Beko Online via Email, Jayapura Papua, Selasa (30/06) malam.

Kasus penembakan di Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai bermula ketika pemalangan jalan poros Nabire – Paniai oleh beberapa pemuda setempat, lantaran kendaraan (mobil) menabrak anjing yang sementara berburu bersama pemuda–pemuda tersebut.

Setelah anjing mati tertabrak, mereka turun memalang di jalan sekitar pukul setengah 6 (enam) sampai setengah 10 (sepuluh) malam. Saat itu, hanya 4 kendaraan (mobil) yang lewat, yakni 2 mobil dari arah Kabupaten Nabire ke Kabupaten Deiyai. Sedangkan, 2 mobil lainnya dari arah Kabupaten Deiyai ke Kabupaten Nabire.

Sebelumnya, mereka menggantung anjing yang sudah ditabrak di atas kayu buah sebagai barang bukti untuk memperjelas tujuan pemalangan mereka. Beberapa mobil yang lewat menyumbang sesuai target bayaran yang mereka tentukan.

Setelah 4 kendaraan mobil itu lewat, jalan sudah sepih hingga pukul 10.00 malam WPB. Mereka (korban) sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Ada sebuah kendaraan dari arah kabupaten Deiyai dan Paniai muncul, akhirnya mereka (korban) mereka menagih mobil tersebut lagi.

Sementara bereaksi menagih, di samping mobil Pajero warna putih campur merah tersebut, tembakan senjata dikeluarkan seseorang yang berpakaian preman dan mengenai Yoseni Agapa (15), siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Boduda, Distrik Kamuu Timur yang berdiri di arah kiri mobil. Yoseni terkena peluru besi dan mati tempat. Sedangkan, Melianus Motte (16) yang baru tamat SMP Boduda tertikam alat tajam dibagian tangan. 8 orang temannya berhasil melarikan diri dari tempat kejadian.

Kejadian penembakan rentetan oleh aparat keamanan yang terjadi di wilayah Meepago tersebut tanpa membangun komunikasi, minta keterangan dan tanpa ada tembakan peringatan kepada kelompok pemalangan.


Berdasarkan koronologis ini, dapat menklaim bahwa penembakan dilakukan secara terencana, bebas dan berdasarkan perintah. (Isodorus Tebai/http://majalahbeko.blogspot.com/2015/06/ini-laporan-kronologis-penembakan-di.html)