Yoseni Agapa (15). Foto: Agus Tebai/PA. |
Dogiyai, Beko - - Ini
laporan kronologis kasus penembakan di Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten
Dogiyai oleh keluarga korban dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang diterima Beko Online via
Email, Jayapura Papua, Selasa (30/06) malam.
Kasus penembakan di
Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai bermula ketika pemalangan jalan
poros Nabire – Paniai oleh beberapa pemuda setempat, lantaran kendaraan (mobil)
menabrak anjing yang sementara berburu bersama pemuda–pemuda tersebut.
Setelah anjing mati tertabrak,
mereka turun memalang di jalan sekitar pukul setengah 6 (enam) sampai setengah
10 (sepuluh) malam. Saat itu, hanya 4 kendaraan (mobil) yang lewat, yakni 2 mobil
dari arah Kabupaten Nabire ke Kabupaten Deiyai. Sedangkan, 2 mobil lainnya dari
arah Kabupaten Deiyai ke Kabupaten Nabire.
Sebelumnya, mereka menggantung
anjing yang sudah ditabrak di atas kayu buah sebagai barang bukti untuk memperjelas
tujuan pemalangan mereka. Beberapa mobil yang lewat menyumbang sesuai target
bayaran yang mereka tentukan.
Setelah 4 kendaraan mobil
itu lewat, jalan sudah sepih hingga pukul 10.00 malam WPB. Mereka (korban)
sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Ada sebuah kendaraan
dari arah kabupaten Deiyai dan Paniai muncul, akhirnya mereka (korban) mereka
menagih mobil tersebut lagi.
Sementara bereaksi menagih,
di samping mobil Pajero warna putih campur merah tersebut, tembakan senjata
dikeluarkan seseorang yang berpakaian preman dan mengenai Yoseni Agapa (15),
siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Boduda, Distrik Kamuu Timur yang
berdiri di arah kiri mobil. Yoseni terkena peluru besi dan mati tempat. Sedangkan,
Melianus Motte (16) yang baru tamat SMP Boduda tertikam alat tajam dibagian
tangan. 8 orang temannya berhasil melarikan diri dari tempat kejadian.
Kejadian penembakan
rentetan oleh aparat keamanan yang terjadi di wilayah Meepago tersebut tanpa
membangun komunikasi, minta keterangan dan tanpa ada tembakan peringatan kepada
kelompok pemalangan.
Berdasarkan koronologis ini, dapat menklaim bahwa penembakan dilakukan secara terencana, bebas dan berdasarkan perintah. (Isodorus Tebai/http://majalahbeko.blogspot.com/2015/06/ini-laporan-kronologis-penembakan-di.html)