Selasa, 06 Januari 2015

ORANG MUDAH PAPUA DIHARAPKAN MENGENAL SEJARAH

Ilustrasi Generasi Papua Yang Mengenal Sejarah Bangsa Papua
(Foto. Kobogaunews)
Oleh : Natalis Iyai #

Menciptakan sebuah sejarah yang di kenang banyak orang oleh seseorang, sangatlah tidak mudah, tidak semudah membalik telapak tangan.


Ajakan mari mengenal sejarah bukan berarti kita (pembaca) mengenang suatu sejarah atau suatu tindakan yang kita pernah melakukan dan kita mengingat kembali. Tetapi adalah bagaimana caranya orang muda Papua mengenal sejarah yang tidak pernah kita sendiri melakukannya. Yang saya maksud dengan sejarah adalah sejarah bangsa Papua, terlebih menyangkut sejarah kemerdekaan dan aneksasi bangsa.

Biasanya, kita mengenal sejarah hanya pada suatu aktivitas yang kita lakukan dahulu, dan kita mengingatnya sekarang. Namun disini kita menafsirkan apa yang pernah dilakukan dahulu dan apa yang kita harus berikan kepada pendahulu tersebut.

Dalam hal ini, kita merasa sangat sulit untuk melakukan, karena dituntut agar orang muda Papua sekarang harus berbuat sesuatu hal, yang mana sebagai balas budi kepada pendahulu, yang telah mengorbankan seluruh miliknya bahkan nyawanya mereka korbankan demi menciptakan sejarah itu. Caranya adalah meneruskan perjuangan mereka hingga cita-cita tercapai.

Kita merasa bahwa apa yang kita lakukan sekarang itu mengacu pada tindakan yang  besar atau harus membuat sejarah dalam tindakan yang kita lakukan. Karena berpikir begitu maka semua orang muda Papua yang sudah ataupun yang sedang mengenyam pendidikan (intelektual) merasa saya tidak termasuk di dalamnya. 

Setiap tindakan yang kita lakukan,  belum merasa diri kita puas, belum mencukupi apa yang dahulu pernah dilakukan. Ingin melakukan hal yang besar, hal itu harus setimpal. Hingga dari itu, bila kita merasa berat, maka kita merasa tidak mampu dan menyerah pada suasana yang sedang berlangsung.

Namun hal ini wajar kita pikirkan. Tetapi saya mau tekankan bahwa kita sebagai generasi penerus suatu bangsa atau yang menjadi tulang punggung bagi suatu masyarakat, maka sekecil apapun tindakan yang kita lakukan, itu kita sudah membalas budi kepada pendahulu sejarah itu, melalui bidang atau jalan yang kita bisa lakukan. 

Yang paling terpenting adalah melakukan sesuatu hal walaupun sedikit atau kecil, baru di dihapuskan dari garis kehidupan, itu lebih baik. Dari pada tidak melakukan sesuatu hal sama sekali  dan dihapuskan dari garis kehidupan kita. Karena kita semua sudah terdaftar dengan nama besar-besar dalam daftar pemusnahan itu.

Maka dari itu kawan-kawan seperjuangan dan senasib, mari kita bersama-sama mengenal dan turut merasakan sejarah yang diwariskan kepada kita oleh para pendahulu dan pencipta sejarah itu. 

Pada akhirnya muncul pikiran, akh saya harus melakukan sesuatu yang besar demi sejarah yang sudah di wariskan kepada saya itu. Dan pandangan kita mulai terbuka luas terhadap apa yang kita harus lakukan ke depan, apa yang kita kerjakan bermakna balas budi para pendahulu pencipta sejarah.

***
Sekarang kita sudah mengenal sejarah, maka kita sudah tahu bagaimana akan terjadi nantinya. Kita tahu jawabannya apakah solusinya yang kita harus lakukan agar warisan sejarah ini tercapai dan kita nikmati bersama.

Namun dari itu kita semua juga tahu, bagimana dengan keadaan saat ini, orang muda Papua yang masih belum mengenal sejarah besar yang diwariskan itu. Masih ada rasa cuek terhadap diri kepribadian mereka. Apa yang harus kita lakukan terhadap mereka?. 

Ajaklah temanmu mengenal sejarah!, berikan dia pandangan yang membuat dia mengerti, jelaskan apa yang dia tanyakan kepada kita tentang sejarah. Orang muda Papua harus mengenal sejarahnya sendiri!.

Jangan ada orang muda Papua yang bikin diri tidak tau walau di bangku pendidikan yang tinggi. Berpikirlah secara intelektual, buka wawasan secara umum. Bertanyalah pada mereka yang mengerti. Bertanya pada buku. 

Kita anak Papua harus belajar sejarah bangsa kita agar kita mengerti dan bertindak dan berjuang melanjutkan perjuangan sesuai kebenaran sejarah yang telah digariskan. 

Salam juang.

Natalis Iyai, mahasiswa Papua, kuliah di Tanah Pasundan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar