Kamis, 01 Januari 2015

JIKA JOKOWI PEDULI PAPUA, BEIKAN HAK MENETUKAN NASIB SENDII BAGI ORANG PAPUA

Saaf memberi pernyataan oleh peserta( Foto, NW)
Kobogaunews, Kolonial, Bandung -- Pada pekan Perayaan Natal, Seminar dan Musyawara Besar, Ikatan Keluarga Besar Pelajar Mahasiswa se-Pegunungan Jayawijaya, Lani Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, dan Nduga (IKB-PMPJLMYN) se-Jawa dan Bali, di Karang Tumaritis, jalan masturi, Lembang. kab. Bandung barat. Jawa Barat.

Disela-sela tersebut Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua, Lenis Kogoya, memaparkan materi tentang Pembangunan Ekonomi Papua
Lenis, membahas tentang Pembangunan Papua, Ekonomi Papua, usaha kesejateraan Masyarakat Adat, dan perlindungan tanah adat.


Usai diskusi, banyak sekali mahasiswa papua, yang mengajukan pertanyaaan dan masukan masukan mahasiwa Papua se-Jawa dan Bali.


Seluruh mahasiswa/I yang bergabung dalam IKB-PMPJMYN dengan tegas menolak transmigrasi. menolak kodam-kodam dan polda-polda diseluruh tanah papua. menolak undang-undang otonomi khusus. menolak seluruh pemekaran propinsi dan kabupaten. menolak tempat-tempat lokalisasi.


contoh kongkrit di Kilo Meter 10 di timika dan Sentani Kiri. Banyak sekali orang yang terinveksi HIV-AIDS mengirim ke Papua,


Selain itu, Kami menolak dengan tegas kehadiran aparat keamanan yang Organik dan Non Organik.. MENOLAK Minuman ber-alkhol di PAPUA.


“Tutup bandar-bandar toto gelap dari seluruh tanah Papua. Tolak isu rencana pembangunan adanya istana negara Indonesia di Papua.


Juga, lanjutnya, Kami minta segera Memberantas HIV/AIDS di seluruh tanah Papua. Meninjauh Ulang penggalian Uranium, Emas, dan Tembaga, di Besmen. MENOLAK Program-program dari Jakarta karena tidak Produktif, karena tidak sesuai dengan Masalah Papua, Meminta kepada PRESIDEN Untuk meluruskan SEJARAH PAPUA. Membuka Ruang demokrasi . Menarik Undang-Undang KAMTIMAS dan Undang-Undang lainya.


Kami tuntut, segerah memberikan Program Beasiswa sepenuhnya kepada Pelajar SD,SMP,SMA/SMK,dan Mahasiswa Seluruh PAPUA. Meninjau kembali Program pemerintah tentang penyedian Kontrakan-kontrakan di seluruh kota se-Jawa dan Bali tidak Efektif bahkan tidak ada pembinaan.


Kemudian, yang terakhir, Beberapa Mahasiswa memberikan masukan jika jokowi peduli orang papua berikan kemerdekaan bagi orang Papua. IDEOLOGI itu gampang tetapi SEJARAH sangat menyakitkan, penyataan tersebut disambut pemberian aplos kepada yang bersangkutan. Pantauan www.kobogaunews.com disela-sela Seminar dan Diskusi, Rabu, (31/12), siang tadi. (NW/KOBOGAUNEWS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar