Jenderal Kelly Kwalik*** |
Jenderal Kelly Kwalik seorang militer tapi dalam
metode gerilyanya sangat moderat dan rasional dengan mengedepankan hak asasi
manusia dan norma-norma hukum. Jenderal Kelly Kwalik tidak pernah menghancurkan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi memperjuangkan hak kedaulatan
kebangsaan Bangsa Papua 1 Desember 1961 yang diambil secara paksa oleh
kolonialisme Indonesia atas konspirasi Amerika melalui New York Agreement dan
Roma Agreement.
Jenderal Kelly Kwalik mengabdikan diri untuk tanah
Papua, sejak tahun 1974, mulai saat itulah Pemerintah Indonesia menganggap
Jenderal Kelly Kwalik sebagai pengacau stabilitas integrasi NKRI sehingga
dijadikan sebagai musuh abadi yang harus di hilangkan nyawanya. Tahun 2006
Jenderal Kelly Kwalik secara resmi di jadikan sebagai Daftar Pencaharian Orang
(DPO) Polda Papua, atas kasus penembakan warga asing di Mille 72, apakah ini
benar di DPOkan? Kenapa seorang DPO kemudian bisa beraudiensi dengan pihak
kepolisian pada bulan September 2009 disalah satu tempat di Timika. Kurang
lebih 3 tahun, aparat kepolisian dan TNI berupaya untuk menghabiskan nyawa
Jenderal Kelly Kwalik, namun selalu gagal terus. Di tahun 2009 ini semua
kekuatan diarahkan ke Timika, untuk musnahkan dalang yang meresahkan diareal
bisnis emas terbesar dunia ini. Oleh sebabnya PT. Freeport Indonesia secara
terbuka mendanai semua kekuatan untuk membunuh Jenderal Kelly Kwalik dengan
memberikan biaya operasi keamanan lebih besar, dana ini ambil dari potongan
gayi karyawan PT. Freeport Indonesia. (sumber dari manajemen PT. Freeport
Indonesia).
Langkah-langkah strategis dilakukan oleh aparat
kemanan untuk menembak Jenderal Kelly Kwalik adalah pendekatan persuasive yaitu
bagun propaganda bahwa Kapolda Papua Irjend Bagus Ekodanto (mantan) mengatakan
pelaklu bukan Jenderal Kelly Kwalik namun Pangdam Cederawasih Mejend. A.
Nasution mengatakan pelakunya Jenderal Kelly Kwalik. Kapolda mengatakan hal
tersebut karena anak buahnya sudah ketemu langsung dengan Jenderal Kelly
Kwalik, ia mengatakan bahwa saya bukan pelaku, konflik diareal PT.Freeport
Indonesia, pelakunya adalah aparat TNI dan Polri yang sedang memperebutkan
lahan bisnis militernya di areal PT. Freeport Indonesia. Sayangnya pernyataan
mantan Kapolda Papua disampaikan ke publik saat menyelang mutasi antara Irjend
Bagus Ekodanto digantikan Irjend Bekto Suprapto. Kapolda baru Irjend Bekto
Suprapto hiraukan pernyataan mantan Kapolda Papua kemudian mendukung pernyataan
Pandam Cenderawasih bahwa dalang pengacauan di areal PT. Freeport Indonesia
adalah Jenderal Kelly Kwalik, oleh sebabnya cara yang dilakukan Kapolda Papua
adalah memutasikan kapolres Timika beserta jajaran strategis di bersihkan dan
steril kemudian Kapolda Papua Irjend Bekto membangun jaringan baru berdasarkan
informasi dan data yang telah di himpun oleh Kapolda lama, salah satu data
adalah pertemuan dengan Jenderal Kelly Kwalik.
Isu yang dilemparkan ke Jenderal Kelly Kwalik sebelum
ditembak adalah akan ada dialog antar bangsa Papua dengan bangsa Indonesia
dalam rangka penyelesaian konflik politik yang berkepanjangan terjadi di tanah
Papua jadi harus turun ke kota. Pihak pemerintah telah menyediakan biaya
perjalanan dan akomodasi. Isu ini Jenderal Kelly Kwalik terima tanpa
memperhitungkan kemungkinan buruk lainnya. Sehingga Jenderal Kelly Kwalik
datang mendiam diri dirumah salah satu warga selama satu minggu di
Gorong-gorong Timika.
Ketika hitungan Intelejen Indonesia memastikan
Jenderal Kelly Kwalik ada di Kota Timika, maka Intelejen Indonesia bergerak
dengan menciptakan propaganda sebelum penembakan terhadap Jenderal Kelly Kwalik
Tanggal 15 Desember 2009, yaitu pelantikan anggota DPRD Timika periode
2009-2014 dan pada malam hari terjadi pembakaran pasar di Timika kota saat
itulah Jenderal Kelly Kwalik ditembak. Artinya perencanaan ini sudah dibuat
sedemikian rupa agar alihkan perhatian masa ke pelantikan anggota DPRD Timika
dan pembakaran Pasar di Timika, supaya dengan mudah menghilangkan dan mengambil
nyawa Jenderal Kelly Kwalik.
RABU, 16 DESEMBER 2009
Jam 03.00 WP, Jenderal Kelly Kwalik berhasil ditembak
oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di gorong-gorong Timika. Jenderal
Kelly Kwalik tertembak di paha kanan tembus ke paha kiri di salah satu rumah
warga sipil di Timika, tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik saat sedang tidur,
seorang agen dari densus 88 menghampiri depan pintu kamar dimana Jenderal Kelly
Kwalik sedang tidur kemudian mengetuk pintu dan memanggil nama untuk dibukakan
pintu (dalam bahasa amungal), Jenderal Kelly Kwalik bangkit berdiri dari tempat
tidur langsung buka pintu, setelah dibukakan pintu terperangkap dalam todongan
senjata Densus 88, Jenderal Kelly Kwalik mundur dan keluar lompat melalui
jendela dengan tujuan bisa menyelamatkan diri namun diluar sudah kepung
sehingga berhasil melumpuhkannya melalui timah panas, tanpa ada perlawanan
senjata dengan pihak Densus 88. Jenderal Kelly Kwalik langsung di evakuasi ke
rumah sakit Karitas Kuala Kencana Timika. Dalam perjalanan dari TKP menuju ke
Rumah Sakit Karitas Jenderal Kelly Kwalik menghembuskan nyawa karena kehabisan
darah. Di tempat TKP juga pihak Densus 88 berhasil menyita beberapa barang
saebagai alat bukti dan menangkap 5 orang sebagai saksi 4 orang laki-laki dan 1
orang perempuan kemudian diamankan Polres Mimika. Setelah di evakuasi jenasa
Jenderal Kelly Kwalik di rumah sakit Karitas Timika, sekitar jam 11.00 WP
Jenderal Kelly Kwalik diberangkatkan ke Jayapura melalui pesawat Buing Merpati
untuk melakukan otopsi forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.
Di Timika setelah mendengar kabar bahwa Jenderal Kelly
Kwalik ditembak, masyarakat dari berbagai suku di tanah Papua langsung
mendatangi kantor DPRD Timika dengan membetangkan sejumlah tulisan-tulisan di
spanduk dan pamphlet sebagai tanda protes terhadap penembakan Jenderal Kelly
Kwalik yang tidak manusiawi dilakukan oleh aparat negara Republik Indonesia.
Masa yang begitu besar mulai datang dari arah masing-masing penjuru komunitas
mulai memadati halaman kantor DPRD Timika sehingga DPRD Timika dengan inisiatif
memberikan izin tempat untuk melakukan duka dan prosesi upacara pemakaman.
Masyarakat menempati di lingkungan DPRD Timika dengan membuka tenda-tenda,
mendatangkan alat-alat masak secara spontan dari masyarakat untuk tinggal
bertahan. Dengan menuntut bahwa, kami keluar dari lingkungan DPRD Timika ketika
ada putusan politik yang jelas dari negara colonial Indonesia dan sekutunya
tentang hak kebangsaan Papua 1 Desember 1969. Kalau tidak ada putusan politik
yang jelas maka masa tetap bertahan di kantor DPRD Timika apapun resikonya.
Kejangkalan:
- Jenderal Kelly Kwalik sedang tidur tenang dirumah, kenapa tidak ditunjukan surat DPO atau perintah operasi, kemudian ditangkap sebagai saksi kunci untuk mengungkapkan serentetan konflik diareal PT. Freeport Indonesia.
- Jenderal Kelly Kwalik dijadikan tersangka bukan karena isu teroris tapi konflik pengamanan perebutan lahan bisnis diareal PT.Freeport Indonesia dan sekitarnya, namun cara penembakan terhadap Jenderal Kelly Kwalik seperti teroris.
- Tugas Polisi bukan untuk membunuh orang tapi untuk mengayomi dan menertibkan masyarakat. Juga untuk melumpuhkan seseorang tidak serta merta menembak tapi memberikan peringatan dulu, lalu melumpuhkan. Mestinya melalui protap yang formal tapi tindakan diluar protap.
- Aturan perang tidak pernah dimalam hari tapi harus disiang hari.
- Evakuasi jenasah ke rumah Sakit Karitas Kuala Kencana terlalu jauh, sesungguhnya ada rumah sakit umum daerah di Timika Indah jaraknya kurang lebih 2 KM dari TKP bisa menempuh waktu 15 menit.
- Pernyataan mantan Kapolda Papua Irjend. Drs. Bagus Ekodanto mengatakan, pelaku penembakan mille 54 pada juli 2009 bukan Jenderal Kelly Kwalik, tapi pelakunya kelompok kriminal bersenjata. Namun Kapolda Papua Irjen Bekto mengatakan pelaku penembakan dan dalang serentetan konflik diareal PT. Freeport Indonesia adalah Jenderal Kelly Kwalik.
- Jenderal Kelly Kwalik diangkap sebagai musuh negara, kenapa mayat harus dievakuasi kerumah sakit.
KAMIS, 17 DESEMBER 2009
Tim ahli forensik dari Makasar dan Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado tiba di Jayapura melakukan otopsi terhadap
jenasa Jenderal Kelly Kwalik. Otopsi lakukan dirumah sakit Bhayangkara
Jayapura. Sebelum dilakukan otopsi keluarga korban maupun pihak-pihak yang
berkompeten untuk membesuk jenasa tidak diizinkan oleh Kapolda Papua alasan
demi keamanan. Yang datang minta kesempatan untuk membesuk adalah Ketua MRP,
Anggota perwakilan Kamnas HAM Papua, Mama Yosepha Alomang, Pimpinan Sinode di
Papua dan beberapa LSM. Sikap Kapolda Papua demikian, tapi informasih tertembaknya
Jenderal Kelly Kwalik sudah menyebar di seluruh tanah Papua bahkan diluar tanah
Papua melalui media maupun sarana komunikasi lainnya.
Disisi lain, untuk menjaga konflik susulan yang tidak
beruntung manfaat politiknya, dilakukan komunikasi ke pihak-pihak terkait yang
punya peran sentral untuk memfasilitasi dan menangani secara kontinju kasus
tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik baik pendekatan Hukum maupun pendekan
Politik. Sehingga beberapa pimpinan langsung datang ke lokasi pemakaman di
Timika untuk terlibat langsung dalam upacaranya dan lain berhalangan karena
transportasi dll.
Kejangkalan:
- Keluarga Jenderal Kelly Kwalik tidak ditandatangani sebagai saksi dalam proses otopsi jenasa.
- Pejabat Negara DPRP, MRP, Komnas dll mau besuk tidak diizinkan oleh Kapolda Papua, pada hal pihak-pihak ini sebagai pejabat Negara juga bisa sebagai saksi.
JUMAT, 18 DESEMBER 2009
Kapolda Papua mengundang sejumlah jajaran institusi
Negara yang ada di tanah Papua mulai, Gubernur, DPR, MRP, TNI, Kejaksaan,
Pegadilan dan jajaran pejabat lainnya datang ke Polda Papua melalukan pertemuan
khusus terkait mengantisipasi gesekan-gesekan dari rakyat Papua. Saat yang sama
juga pernyataan dari manajemen PT. Freeport Indonesia mengatakan bahwa
tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik maka bisnis terbesar tambang emas di
Freeport Indonesia akan aman dan lancar, tidak ada lagi gangguan keamanan.
Karena ketika terjadi gangguan keamanan dipimpin oleh Jenderal Kelly Kwalik
diareal PT. Freeport Indonesia yang berdampak pada kerugian di perusahaan yang
besar pada pos dana operasional pengamanan.
Rakyat Papua di kantor DPRD Timika menuntut jenasah
Jenderal Kelly Kwalik dikembalikan ke keluarga dan 5 (lima) orang yang
ditangkap saat penembakan Jenderal Kelly Kwalik sebagai saksi harus bebaskan
demi hukum, karena pelaku yang selama ini sebagai target dan DPO sudah
ditembak. Sehingga 4 (empat) orang di bebaskan dari tahanan Polres Mimika
dan satu orang di tahan atas nama Jeep Murib karena terbukti membawa sebuah
peluruh senjata Api
Kejangkalan:
- Hasil Otopsi dari Tim Forensik tidak sampaikan secara terbuka ke Publik.
- PT.Freeport Indonesia telah memfasilitasi baik dana dan transportasi untuk menghilangkan hak hidup dan mencabut nyawa seseorang tidak merasa bertanggungjawab tapi menyetujui penembakan dan merasa bersyukur telah tertembak Jenderal Kelly Kwalik.
SABTU, 19 DESEMBER 2009
Masyarakat mendapat informasih bahawa jenasa sedang
antara ke Timika dari Jayapura, masa mendatangi di Bandara PT. Freeport
Indonesia Moses Kilangi, dengan maksud memikul jenasa Jenderal Kelly Kwalik
antar ke kantor DPRD Timika, situasi Timika tegang. Panser-panser militer
diarahkan ke masa semua. Namun dengan komunikasi yang baik oleh tokoh mudah
bapak Hans Magal, sehingga emosi masa dikendalikan dan masa kembali ke DPRD
Timika.
Jam 12.00 WP, jenasa Jenderal Kelly Kwalik dari rumah
sakit Bhayangkara Jayapura diberangkatkan ke Timika melalui pesawat suci air
dengan pengawalan langsung oleh Direskrim Polda Papua Kombes Petrus Waine dan
AKBP Stevanus Adii. Sampai di Timika jenasa antar ke Rumah Sakit Karitas Kuala
Kencana Timika untuk disemayamkan sementara sebelum serahkan ke keluarga.
Sebelum jenasa Jenderal Kelly Kwalik tiba ditangan
keluarga dalam hal ini Dewan Adat Papua dari Kepolisian, rakyat Papua duduk
lakukan pertemuan untuk mengatur mekanisme penerimaan jenasa. Dari hasil
pertemuan terbentuklah tim penerimaan jenasa Jenderal Kelly Kwalik dan
menentukan protokoler upacara pemakanan. Para pimpinan rakyat Papua dan
keluarga korban sepakat tidak ditandatangani berita acara penerimaan jenasa
karena ketika ditandatangani maka peristiwa penembakan terhadap Jenderal Kelly
Kwalik yang tidak manusiawi tersebut diterima oleh rakyat Papua agar dikemudian
hari tidak ada masalah.
Kejangkalan:
- Materi dalam berita acara tidak meyebutkan keterlibatan Jenderal Kelly Kwalik menganggu proses eksplorasi penambagan emas di areal PT. Freeport dan penembakan warga Amerika di mille 72 tahun 2006 serta mille 54, juli 2009, tapi menyebutkan Jenderal Kelly Kwalik memegang senjata Api tanpa izin dan sebagai otak kasus di Mapenduma tahun 1996.
- Berita acara sesungguhnya dibuat secara bersama antara pihak Pemerintah Indonesia dalam hal ini aparat keamanan dan keluarga korban bangsa Papua tapi berita acara dibuat secara sepihak dengan kop Polda Papua.
MINGGU, 20 DESEMBER 2009
Jam 15.00 WP, jenasa Jenderal Kelly Kwalik dari rumah
sakit karitas dengan pengawalan ketat oleh satgas Amole (TNI dan densus 88)
menuju ke gedung DPRD Timika untuk diserahkan ke pihak korban. Yang mewakili
pihak korban menerima jenasa adalah Ketua dan anggota DPRD Timika, kemudian
langsung diserahkan ke Rakyat Papua, saat memasuki lingkungan DPRD Timika
pasukan TPN-OPM langsung menerima jenasa Jenderal Kelly Kwalik secara militer kemudian
disemayamkan di depan kantor DPRD Timika, diatas peti jenasa ditutupi dengan
bendera bintang Fajar.
Setelah jenasa Jenderal Kelly Kwalik disemayamkan di
depan Kantor DPRD Timika, Dewan Adat Papua menyampaikan pandangan umum tentang
tata cara dan mekanisme upacara pemakaman. Setelah itu pandangan dari dewan
adat daerah Timika dalam hal ini Lemasa, saat menyampaikan pandangan dari
Lemasa terjadi protes oleh masyarakat karena komunikasi yang tidak terarah
disampaikan oleh pimpinan Lemasa. Masa semua berdiri saling serang
kejar-kejaran baik ke pihak aparat keamanan maupun kepihak pimpinan yang sedang
memandu dan memfasilitasi pemakaman, kericuan terjadi kurang lebih 30 menit.
Aparat keamanan memberikan tembakan peringatan untuk masa kembali tenang.
Akhirnya masa kembali tenang, melanyutkan persiapan upacara pemakaman Jenderal
Kelly Kwalik.
Reaksi spontanitas ini terlihat ada pihak yang
memprofokasi masalah kematian Jenderal Kelly Kwalik dapat dilokalisir dengan
menciptakan konflik horizontal agar masalah ini tidak
menginternasionalisasikan. Namun berbagai langkah dan komunikasi yang terarah
dengan prinsip Jenderal Kelly Kwalik dipandang sebagai salah satu Tokoh sentral
dalam Pembebasan bangsa Papua sehingga situasi kembali kondusif.
Setelah jenasa Jenderal Kelly Kwalik di semayamkan di
DPRD Timika, diatas kepala membicarakan pokok-pokok tuntutan rakyat Papua atas
kematian yang tidak manusiawi tersebut dengan menerima masukan dari masyarakat
untuk dipertimbangkan sebagai agenda perlawanan bersama. Selain itu menentukan
tempat dimakamkan Jenderal Kelly Kwalik. Perdebatan cukup alot untuk
menyampaikan pokok pernyataan dan tempat makam, karena masing-masing
menyampaikan agenda pesan sponsor. Hal ini nampak bahwa, awalnya makam Jenderal
Kelly Kwalik di bundaran bandara PT. Freeport Indonesia Moses Kilangi Timika,
namun pihak yang punya hal ulayat diintervensi oleh manajemen PT. Freeport
Indonesia sehingga tempat makamnya dialihkan ke lapangan Timika Indah. Pokok
pernyataan juga banyak yang pro kontra namun berhasil disepakati dan
dirumuskan:
- Negara Republik Indonesia telah menodai suasana hajatan makna Natal umat Kristiani dan telah melanggar hak hidup Jenderal Kelly Kwalik secara tidak manusiawi berdasarkan asas dan norma kemanusian. Ini merupakan pembunuhan kilat dan pencabutan nyawa seseorang secara paksa dan terencana. Sehingga Dunia dan masyarakat Internasional segera mengutuk dan memberikan sangsi keras terhadap perilaku Aparat Keamanan Negara Republik Indonesia di atas Bangsa Papua.
- PT. Freeport Indonesia, sebagai penyandang dana dan pendukung fasilitas dalam rencana pembunuhan anak adat Jenderal Kelly Kwalik, karena PT. Freeport Indonesia yang punya berkepentingan dalam pembunuhan Jenderal Kelly Kwalik demi pengamanan Investasi penambangan emas di Nemangkawi. Maka PT. Freeport Indonesia harus di Tutup dan Bertanggungjawab penuh terhadap Dewan Adat Papua untuk menyelesaikan semua masalah tentang hak-hak Hidup dan Hak Politik Bangsa Papua secara menyeluruh atau komperhensip, integral, setara, adil, beradab, bermartabat dan tuntas harus digelar Dialog atau Perundingan antar bangsa Papua dan Bangsa Indonesia dalam tahun 2010 yang dimediasi oleh PBB. Batas waktu point a dan b bulan Januari – Februari 2010.
- Bahwa peristiwa penembakan warga berkebangsaan Australia Mr. Drew Nicholas Grant dan korban lain di Areal PT. Freeport Indonesia mile 52-54 Timika Papua pada bulan Juli 2009, sampai hari ini belum terungkap pelakunya, maka atas nama bangsa Papua hendak kami sampaikan kepada dunia Internasional bahwa Jenderal Kelly Kwalik bukan pelaku penembakan teragedi kemanusian di Areal PT. Freeport Indonesia.
- Perjuangan bangsa Papua bukan merusak negara manapun di dunia ini, termasuk tidak berniat merusak negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap bangsa dan negara di dunia harus menghargai hak-hak azasi dan hak Politik bangsa Papua dan mewujudkannya penuh pada tahun 2010.
Kejangkalan:
- Kebebasan menentukan sikap Politik sebelum Pemakaman Jenderal Kelly Kwalik, diintervensi dari manajemen PT. Freeport Indonesia agar dampak tertembak Jenderal Kelly Kwalik jangan sampai melibatkan PT. Freeport Indonesia.
- Manajemen PT. Freeport Indonesia melakukan upaya keras untuk pemakaman tidak di Bundaran bandara Moses kilangi, akhirnya berhasil upayanya kemudian dialihkan lapangan Timika Indah.
SENIN, 21 DESEMBER 2009
Jam 12.00 WP, misa reguim dipimpin oleh Uskup
Keuskupan Timika Mgr. Jhon P. Saklil. Uskup dalam khotbahnya mengatakan bahwa
Jenderal Kelly Kwalik memperjuangkan untuk menegakkan hak-hak dasarnya termasuk
hak politik, sehingga secara konsisten dan berkomitmen penuh menahan diri di
hutan rimba, mengalaskan papan menjadi kasur, salju menjadi selimut baginya,
tidak pernah mengemis kepada siapapun. Jenderal Kelly Kwalik telah menunjukan
ketokohannya dalam menyelamatkan umat manusia dari kepunahan oleh kolonialisme
Indonesia. Oleh sebab itu saya mengutuk keras para pelaku yang telah mencabut
nyawa seseorang tanpa ada perlawanan. Bagi yang kita sedang hidup, perlu
memetik makna ketokohan dari padanya, agar kita teguh dalam perjuangan hidup
kita. Untuk itu kita harus duduk berbicara dan bertindak diatas tanah yang
keras, bukan di atas lumpur. Setalah misa dilanyutkan memberikan penghormatan
terhadap jenasah Jenderal Kelly Kwalik. Dan diumumkan makam tanggal 22 Desember
2009 di lapangan Timika Indah.
SELASA, 22 DESEMBER 2009
Jam 11.00 WP pembacaan pidato Ketua Umum Dewan Adat
Papua di halaman kantor DPRD Timika, setelah itu penghormatan terakhir
terhadap Jenderal Kelly Kwalik. Jam 15.00 WP jenasa diarak-arakan ke makam di
Timika Indah yang telah disiapkan oleh Panitia. Setelah pemakaman ditutup
dengan doa yang dipimpin oleh pater Amandus. Masyarakat bubar ke tempat
masing-masing untuk mempersiapkan pesta natal namun yang lain kembali ke DPRD
Timika untuk duduk bertahan sampai ada salusi final.
Demikian ulasan singkat gambaran kondisi Timika pasca
penembahkan Jenderal Kelly Kwalik. Kiranya tragedy kemanusiaan DI TANAH PAPUA
yang terus terjadi dan menimpa semua insan manusia ciptaan Allah dapat
berakhir untuk selamanya.
Jayapura, 30 Desember 2009
Domi S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar