Kamis, 04 Desember 2014

DISKRIMINASI RASIAL TERJADI DI JAKARTA

Masa aksi Amp yang di bolkade oleh polisi depan bundaran
HI jakarta pusat, saat aksi memperingati hari kemerdekaan
Negara west Papua 1 desember 2014. (foto, dok merthen goo)
Kobogaunews, kolonial indonesia, Jakarta - Diskriminasi Rasial dilakukan oleh Polisi Republik Indonesia terhadap orang asli Papua saat demo damai, senin, 1 Desember 2014, di Bundaran HI, Jakarta.

Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan Papua yang ke-53 tahun, tapi juga peringatan sistem penjajahan Indonesia di tanah Papua dari tahun 1961-2014, Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi damai di depan Bundaran HI, kemarin, senin, 1 Desember 2014. Aksi tersebut bertujuan ke Istana. Aspirasi ini sesungguhnya disampaikan pada Presiden baru dalam kepemimpinan baru setelah pelantikan beberapa bulan lalu.

Sayang-nya, aksi tersebut dilarang oleh Pihak Kepolisian, sementara, banyak orang yang melakukan aksi, diberikan kesempatan. Menurut Marthen Goo, “Sangat jelas kalau ada  Diskriminasi Rasial yang dilakukan oleh Polisi. Hal itu bisa kita lihat dengan, (1). Polisi melarang mahasiswa Papua aksi dengan blokade dan polisi berusaha memancing konflik untuk mengkriminalkan demo damai; (2). Pernyataan Komandan Polisi, ‘kami punya pengalaman di Papua’, yang sesungguhnya menegaskan bahwa upaya mematikan demokrasi di Papua diterapkan di Jakarta, khususnya kepada Orang asli Papua; (3). Semua orang di Jakarta bebas melakukan aksi sampai pada tujuan aksi dan waktu yang sudah ditentukan, dan, polisi hanya mengawal aksi. Untuk Papua, Polisi justru melarang mahasiswa Papua aksi di Istana, dan Polisi memblokade”.

Tambah Marthen, “ini sudah sangat terlihat dengan jelas bahwa, upaya mematikan Demokrasi terbukkti benar dilakukan oleh Negara melalu aparat keamanan mereka. Sementara di daerah lain selain di Papua, diberikan kebebasan terhadap rakyat dan massa aksi. Ini membuktikan bahwa Negara melalui aparat sangat ‘Diskriminasi terhadap Rasial’. Hal lain di Papua jika kita lihat, misal-nya ada penyisiran yang dilakukan atau ada konflik antara TPN dan Polisi, biasa-nya Polisi menyisir rakyat sipil Papua tak berdosa, sementara masyarakat di luar Papua diberi perlindungan, penjagaan dan bahkan makan serta minum. Ini tindakan Diskriminasi Rasial yang sudah dibangun lama di Papua, dan kini di Jakarta pun nyata dilakukan pada aksi Papua dengan perbedaan aksi”.

Jika Diskriminasi Rasial seperti itu dipertahankan terus menerus, dikawatirkan Bangsa Papua akan lebih cepat dibuat punah di Negara Indonesia ini.  (Atmin. Suara Kaum Tak Bersuara/Marthen Goo /Kobogaunews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar