Sabtu, 22 November 2014

HUT KNPB KE VI APARTA MILITER PENEMBAKAN DAN PENANGKAPAN AKTIVIS KNPB , SIKAP KNPB PUSAT TERKAIT

Aktivis KNPB wilayah Dogiyai, yang di tangkap oleh
polisi dan Brimob(Foto,KNPB)
KOBOGAUNEWS, West Papua – HUT Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang ke-VI, 19 September 2014 diwarnai aksi damai oleh Rakyat Papua di Nebire dan Dogiyai,  namun aparat keamanan melakukan kekerasan terhadap Aktivis KNPB ,3 aktivis ditembak, dan 25 aktivis lainnya ditangkap. Rabu, 19/11/2014. WPB.


Pengurus KNPB pusat menerangkan, 25 aktivis yang ditangkap tersebut masing-masing dari KNPB Nabire 13 orang dan aktivis KNPB Dogiyai 12 orang.


13 aktivis KNPB wilayah Nabire ditangkap adalah :

1. Agus Tebay
2. Deserius Goo
3. Alibia Kadepa
4. Hans Edoway
5. Stefanus Edoway
6. Kristina Yeimo
7. Elian Tebay

8.  Yavet Keiya (Ketua Komis Luar Negeri, Parlemen Nasional West Papua (PNWP) wilayah Nabire)
9. Sadrak Kudiai (Ketua Umum KNPB Wilayah Nabire)
10. Alex Pigay (Sekjend KNPB Wilayah Nabire)
11. Natan Pigome
12.  Niko Mote
13. Mecky Kadepa


Sementara di Dogiyai, sebanyak 3 orang ditembak kepolisian. Mereka adalah:
1. David Pigai
2. Arsel Pigai
3. Okto Tebay

Sedangkan 12 Aktivis KNPB Dogiyai yang dapat tangkap adalah:
1.    Aneas Anou (Sekretaris KNPB wilayah Dogiyai )
2.    Marsel Esau Edowai (Juru Bicara KNPB Dogiyai)
3.    David Pigai (Ketua KNPB Dogiyai)
4.    Agus Waine
5.    Marten Pigome
6.    Okto Tebai
7.    Fery Pekey
8.    Willem Pigai
9.    Ausel Pigai
10.    Ausel Pigai (b)
11.    Stefanus Goo
12.    Thomas Waine

Ke-12 aktivis KNPB Dogiyai yang ditangkap oleh polisi dari Dogiyai tersebut selanjutnya dibawa ke polres Nabire hingga saat ini.


PERNYATAAN SIKAP  KNPB PUSAT TERKAIT  PENEMBAKAN DAN PENANGKAPAN AKTIVIS KNPB 
 
Dalam release yang ditandantangani ketua I KNPB pusat, Agus Kossay, dan Sekretaris Jenderal KNPB, Ones Suhuniap, KNPB pusat meminta negara Indonesia tidak bersikap kekanak-kanakan dan tidak menerapkan standar ganda dalam menerapkan demokrasi, dimana dalamnya ada jaminan atas kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dihargai.

KNPB menuding Polda Papua sedang menggiring KNPB dengan cara-cara kriminal mereka yang selalu menghadapkan aksi damai KNPB dengan kekerasan, pemukulan, penembakan dan penahanan sehingga nama KNPB tercemar.

"Padahal, KNPB membuat aksi secara damai, dan itu sudah diamini konstitusi negara Indonesia. Polda Papua lenaggar konstitusi sendiri dan harusnya diproses dengan hukum," jelas KNPB dalam wawancara terpisah.

Pertama, KNPB menuntut Polda Papua segera membebasakan 25 aktivis KNPB wilayah Dogiyai dan KNPB wilayah Nabire yang sedang diisolasikan dalam tahanan Polres Nabire.

Kedua, Polda Papua diminta segera bertanggung jawab atas penembakan 3 aktivis KNPB Dogiyai karena mereka menembaki aktivis KNPB yang melakukan demo secara damai.

Ketiga, KNPB menuding Polda Papua telah melakukan pembohongan publik bahwa 3 aktivis KNPB yang ditembak dengan peluru karet. Kenyataannya tidak demikian. Mereka ditembak dengan peluru asli, bukan peluru karet.

Keempat, pernyataan Polda Papua tentang penembakan 3 aktivis KNPB karena membawa senjata tajam adalah tidak benar dan merupakan pembohongan publik. Sesunggunya polisi datang pada massa aksi, dan tanpa  tanpa kompromi mengeluarkan tembakan ke arah masa aksi, membubarkan, dan menangkap 12 aktivis lainnya
.(Atmin.KOBOGAUNEWS/ WK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar