Rabu, 15 Oktober 2014

FOTO : AKSI DAMAI NASIONAL KNPB-PRD TIMIKA PEMBEBASAN JURNALIS DI PAPUA

KOBOGAUNEWS, West Papua Timika --- Sesuai dengan himbauan yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat bahwa untuk sikapi atas Jurnalis (Wartawan/pres) asing atas nama Prancic  Thomas Dandois, Valentine Bourrat,  maka KNPB-PRD setiap wilayah melakukan protes keras terhadap pemerintah Indonesia untuk membebaskan kedua jurnalis tersebut. Badan Pengurus Pusat KNPB menyerukan kepada 28 KNPB wilayah, KNPB Konsulat, 23 PRD supaya aksi serentak dilakukan di seluruh nasional Papua Barat dan luar papua.
 
Hari ini aksi Nasional digelar beberapa kota Seperti Jayapura semua titik dikuasai oleh aparat Militer Indoesia  menangkap 16 Aktivis Knpb. Di merauke 29 Anggota aktivis ditahan, di Manokwari aksi bentuk mimbar bebas menyampaikan aspirasi kepada pemerintah Indonesia untuk segerah bebaskan Dua Jurnalis Asing.
 
Dan beberapa wilayah Papua lainnya seperti daerah Timika, ini Kronologis aksi damai hari ini; Pertama pada Pukul 07-00-09:00 aksi masa dari setiap sektor sudut kota mulai moblisasi berkumpul di Kantor  KNPB-PRD.
 
Sesuai dengan Seruan aksi pada Pukul, 09:00 aksi dimulai dengan Doa pembuakan dan Pembacaan Renungan singkat agar masa tetap dalam garis komando dari awal hingga akhirnya pertongan dan kekuatan Tuahn mengertai dalam Aksi damai Ansional di halaman Kantor, masa aksi mulai bertambah hingga 750-an Orang terdiri dari anggota Militan Knpb, anggota teta Knpb serta anggota PRD dan Rakyat Papua baik perempuan maupun laki-laki tidak terhitung dengan anak kecil umur 8-12 tahun.
 
Pukul 09.20 Wpb,  masa aksi mulai bersiap dengan atribut aksi damai yaitu, Spanduk, poster, megafon, tali komando, bendera Lawan, mobil komando  dan menghiyasi badan dengan pakian adat Papua.
 
Pukul 09-30 Wpb, Titik Start mulai aksi dari depan jalan Kantor Jalan freeport  lama, kordinator aksi membacakan Yel-yel aksi seperti “Papua-Merdeka, Indonesia-Pulang,  Referendum-Yes, Indonesia Bebaskan Dua Jurnalis Asal Prancis-Sekarang juga, Indonesia Membuka akses Para Jurnalis Asing-sekarang juga” berjalan kaki.
 
Sampai   Gorong-gorong tepat pukul 09:38Wpb, sesampai Gorong-gorong Aparat Kepolisian dan Inteljen memantau dengan 2 Mobil dan sekitar 8 anggota menggunakan motor. Dari Gorong-Gorong masa semakin bertambah hingga hampir satu jutaan orang lebih, masa aksi di kawal ketat oleh keamanan dari Militan KNPB.
 
Sekitar pukul 09:50 masa aksi kuasai jalan Ahmad yani  Tiga Truk Polsi dan 1 Truk Dalmas dari belakang menontrol ,menuju Pasar Lama Jantung Kota Timika, sepanjang Jalan besar macat, orang Papua yang berada di pasar banyak gabung dalam garis komando.  Didepan dikawal dengan satu mobil Polisi dan satu Mobil Polantas 
 
Hingga pada Pukul 10.15 Wpb, depan Bank Papua masa aksi mulai berjalan ke jalur kiri Jalan Yossudarso menuju Kantor DPRD Mimika. Masa lebih banyak dari pada pihak Aparat Militer.
 
Pukul 10:20 Wpb Masa aksi menguasai jalan di Depan  Gereja Katolik Tiga Raja polsi mulai bertamba dengan 5 Tank milik Brimob dan 100 anggota brimod dengan Senjata lengkap menguasai Kantor DPRD Timika
 
Pada pukul 10:25 Wpb  masa aksi mulai menguasai halamai Kantor DPRD, polisi Brimob, Intel dari semua satuan dan Wartawan Indonesia mulai membanjiri halaman DRPD 
 
Masa aksi tetap dalam korodor garis komando diarakan langsug  oleh Kordinator lapangan dan Kemanan Militan KNPB, sehingga masa masa aksi teratur  dan tertib baris, dan memegang Spanduk di baris depan. Masa perkraan mencapai 1.000.000-an lebih.
 
Pada pukul 10: 30 Wpb kordinator  Agama dan Adat Pdt. Bagau menyampaikan firman Tuhan intiya adalah negara Indonesia harus tegakkan keadilan dan kebenaran dan saling menghargai setiap suku bangsa, supaya tidak ada malapetaka dari Tuhan. Jika Indonesia tidak mengakui nasib Bangsa Papua maka Indonesia akan mendapatkan malapetaka  yang besar atas Indonesia.
 
Pada Pukul 11.30 Wpb setiap perwakilan dari 7 wilayah adat menyampaikan orasi – orasi politik dan tuntutan aksi dari setiap perwakilan intinya bawah Pemerintah Indonesia segera Membebaskan Dua Jurnalis asal Prancis, dan membuka ruang akses bagi para Jurnalis asing supaya ada yang terjadi di Papua bisa mengetahui dunia. Serta Pemerintah Indonesia membua ruang Referendum dalam tahun 2014 ini.
 
Pada pukul 12:00 Wpb membacakan Pernyataan sikap Aksi damai Nasional oleh Ketua PRD Abihut Degei, setelah dibacakan pernyataan tersebut diberikan kepada pihak Pemerintah Indonesia yang diwakili DPR Komisi A Timika.
 
Pada Pukul 12.10 Wpb, pihak DPRD mimika menyampaikan dan tanggapi Aksi damai nasional dengan  mengakui atas moblisasi masa  yang jumlahnya tidak terhitung. Intinya aspirasi rakyat diterima dan mereka akan melanjutkan ke propinsi, kata  dua anggota DPRD  yang berdiri depan pintu DPRD,  anggota DPRD yang ada lainnya tidak ada termasuk ketua dan wakil.
 
Pada pukul 12.30 Wpb dengan damai aman dan bermartabat kembali merapikan barisan untuk menuju kantor KNPB-PRD dengan jalan kaki melewati jalur jalan yang dilewatinya.
 
Pihak kepolisian dalam hal kepala  Intelkam dan anggota Polantas juga mengikuti saat masa aksi jalan kaki longmarch dari kantor DPRD melewati Gereja Katolik Tiga Raja, masuk ke Pasar lama menuju Gorong-gorong, masa aksi walaupun Panas lapar dan haus tapi masi menyanyi Waita, bese sambil jalan.
 
Pada pukul 13.00 Wpb masa tiba di kantor KNPB-PRD, lanjut dengan penyampaian arahan dari Badan pengurus KNPB-PRD dan doa Penutup.(ATMIN/ WEST PAPUA UMAGI/KOBOGAUNEWS)
 
FOTO=FOTO 






























 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar