Ketua Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] Komite Kota Semarang, Salatiga, Otiz E Tabunia (Foto,Ist/Kobogaunews) |
KOBOGAUNEWS,
Kolonial Indonesia, Semarang -- Ketua Aliansi Mahasiswa Papua [AMP]
Komite Kota Semarang, Salatiga, Otiz E
Tabunia ,” Pengahadangan
Aksi demo damai Aliansi Mahasiswa Papya [AMP] Komite Kota Jogyakarta yang dilakukan Oleh Ormas dan Kepolisian Indonesia pada hari Rabu tanggal
6 Angustus 2014 dijogjakarta, sangat tidak manusiawi di dalam Negara Demokrasi kolonial
Indonesia ini. hari Minggua ,(10/08/2014), Siang.
Dalam
pesan singkat yang diterima oleh www.kobogaunews.com “ Kata Otiz, “ Penghalangan
ini bukan pertama kali, aksi AMP sebelumnya telah dihadangi dua kali
berturut-turut oleh Ormas dan Polisi Indonesia, memblokir jalan tujuan
masa aksi dan yang akhirnya terjadi bentrokan.
“Saat itu pula terjadi
bentrokan antara AMP, ormas, dan pihak ke polisian yang menyebabkan terjadi
kekerasan fisik oleh ormas dan pihak kepolisian dengan menggunakan alat tajam
maupun tembakan peluruh karet serta lemparan batu, meyebabkan beberapa anggota
Masa aksi AMP terluka-luka dan ada yang tertusuk pisau.”Kata Tabuni”.
Menurut Tabuni ,” Aksi
damai AMP adalah menuntut keadilan seadil- adilnya kebiadaban Negara melalui
rezim militer RI atas pencaplokan wilayah Papua barat secara paksa sejak tahun
1960-an hingga puncaknya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada 14 juli hingga
02 Agustus 1969. “Lanjut
“Berbagai macam gerakan
terus dilakukan pra kondisi menuju PEPERA 1969, Pengirimanan TNI dan POLRI
untuk menguasai wilayah Papua, pembunuhan terhadap Pro- papua merdeka,
diplomasi untuk menawar- nawar agar Amerika membujuk Belanda untuk penyerahan
wilayah Papua ke genggaman NKRI tanpa syarat yang akhirnya Amerika
mengeksploitasi tambang emas dan uranium di Freeport. Kepentingan politik
itulah yang menyebabkan hak politik bangsa Papua dimanipulasi oleh Inonesia,
Amerika, PBB dan juga belanda yang begitu hanya serta merta menyerahkan
administrasi Pupua kepada indonesia pada 1 mei 1963 akhirnya yang saat itu juga
indonesia mengakui penguasaan atas wilayah Papua. “ Kata Tabuni.
“ Kami AMP sadar betul bahwa ketidak-adilan
dan kebiadaban negara serta manipulasi hak politik yang mencederai harapan dan
masa depan hidup bangsa Papua adalah demi kepentingan politik ekonomi untuk
menggaruk Sumber Daya Alam papua.”Kata Otiz,”.
Kata Otiz Tabuni ,” Atas dasar kebenaran sejarah dan tuntutan kemerdekaan bangsa Papua barat oleh AMP ini mulai di rasakan oleh Negara colonial Indonesia .”Lanjut.
“Sudah terbukti dengan
adanya bentukan ormas untuk menghadang setiap aksi AMP. Negara mulai takut
kehadiran AMP di Pulau Jawa dan Bali
yang menyuarahkan kemerdekaan Rakyat Bangsa Papua Barat.”
Pesan Tabuni “ Generasi
muda- mudi Papua untuk membangun kesatuan dan persatuan yang utuh. Kesadaran
akan kepapuan harus dibangun mulai dari saat ini juga bila selama ini ada
generasi yang masa bodoh dengan situasi yang ada. Bila ramput kriting, kulit
hitam, maka memiliki kewajiban mutlak yaitu “BICARA PAPUA MERDEKA”.{KOBOGAUNEWS/
W Kobogau}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar