Minggu, 10 Agustus 2014

ORMAS DAN POLRI HADANG AKSI AMP JOG, TIDAK MANUSIAWI

Ketua Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] Komite Kota  Semarang, Salatiga, Otiz E Tabunia (Foto,Ist/Kobogaunews)
KOBOGAUNEWS, Kolonial Indonesia, Semarang -- Ketua Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] Komite Kota  Semarang, Salatiga, Otiz E Tabunia ,”  Pengahadangan Aksi demo damai Aliansi Mahasiswa Papya [AMP] Komite Kota  Jogyakarta yang dilakukan Oleh Ormas dan Kepolisian Indonesia  pada hari Rabu tanggal 6 Angustus 2014 dijogjakarta, sangat tidak manusiawi di dalam Negara Demokrasi kolonial Indonesia ini. hari Minggua ,(10/08/2014), Siang.

Dalam pesan singkat yang diterima oleh  www.kobogaunews.com “ Kata Otiz, “ Penghalangan ini bukan pertama kali, aksi AMP sebelumnya telah dihadangi dua kali berturut-turut oleh Ormas dan Polisi Indonesia, memblokir jalan tujuan masa aksi dan yang akhirnya terjadi bentrokan.

“Saat itu pula terjadi bentrokan antara AMP, ormas, dan pihak ke polisian yang menyebabkan terjadi kekerasan fisik oleh ormas dan pihak kepolisian dengan menggunakan alat tajam maupun tembakan peluruh karet serta lemparan batu, meyebabkan beberapa anggota Masa aksi AMP terluka-luka dan ada yang tertusuk pisau.”Kata Tabuni”.

Menurut Tabuni ,” Aksi damai AMP adalah menuntut keadilan seadil- adilnya kebiadaban Negara melalui rezim militer RI atas pencaplokan wilayah Papua barat secara paksa sejak tahun 1960-an hingga puncaknya Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) pada 14 juli hingga 02 Agustus 1969. “Lanjut

“Berbagai macam gerakan terus dilakukan pra kondisi menuju PEPERA 1969, Pengirimanan TNI dan POLRI untuk menguasai wilayah Papua, pembunuhan terhadap Pro- papua merdeka, diplomasi untuk menawar- nawar agar Amerika membujuk Belanda untuk penyerahan wilayah Papua ke genggaman NKRI tanpa syarat yang akhirnya Amerika mengeksploitasi tambang emas dan uranium di Freeport. Kepentingan politik itulah yang menyebabkan hak politik bangsa Papua dimanipulasi oleh Inonesia, Amerika, PBB dan juga belanda yang begitu hanya serta merta menyerahkan administrasi Pupua kepada indonesia pada 1 mei 1963 akhirnya yang saat itu juga indonesia mengakui penguasaan atas wilayah Papua. “ Kata Tabuni.

 “ Kami AMP sadar betul bahwa ketidak-adilan dan kebiadaban negara serta manipulasi hak politik yang mencederai harapan dan masa depan hidup bangsa Papua adalah demi kepentingan politik ekonomi untuk menggaruk Sumber Daya Alam papua.”Kata Otiz,”.

Kata Otiz Tabuni ,” Atas dasar kebenaran sejarah dan tuntutan kemerdekaan bangsa Papua barat oleh AMP ini mulai di rasakan oleh Negara colonial Indonesia .”Lanjut.

“Sudah terbukti dengan adanya bentukan ormas untuk menghadang setiap aksi AMP. Negara mulai takut kehadiran AMP di Pulau Jawa dan Bali  yang menyuarahkan kemerdekaan Rakyat Bangsa Papua Barat.”

Pesan Tabuni “ Generasi muda- mudi Papua untuk membangun kesatuan dan persatuan yang utuh. Kesadaran akan kepapuan harus dibangun mulai dari saat ini juga bila selama ini ada generasi yang masa bodoh dengan situasi yang ada. Bila ramput kriting, kulit hitam, maka memiliki kewajiban mutlak yaitu “BICARA PAPUA MERDEKA”.{KOBOGAUNEWS/ W Kobogau}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar