Minggu, 10 Agustus 2014

AI: MILITER INDONESIA ANIAYA SEORANG ANAK DI MANOKWARI

Ilustrasi ,foto AI
KOBOGAUNEWS, West Papua, Jayapura– Amnesty Internasional (AI) meyakini pada tanggal 8 Agustus tahun dua mahasiswa Papua, termasuk seorang anak, telah ditahan sewenang-wenang karena aktivitas damai mereka di provinsi Papua Barat Indonesia. Mereka diyakini telah disiksa atau diperlakukan buruk oleh polisi. , Minggu 10/8 /2014. Pagi.

Josef Benedict, juru kampanye AI mengatakan Robert Yelemaken, tua siswa SMA 16 tahun, dan Oni Weya, seorang mahasiswa berusia 21 tahun, adalah aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB), gerakan pro-kemerdekaan di Papua. Mereka ditangkap pada tanggal 8 Agustus di Manokwari karena membuat grafiti pro-kemerdekaan termasuk keinginan untuk referendum kemerdekaan bagi Papua.

“Keduanya harus dibebaskan segera dan tanpa syarat. Mereka ditangkap dan masih ditahan semata-mata karena menyampaikan hak mereka untuk kebebasan berekspresi.” Tegas Josef, “

Robert Yelemaken dan Oni Wea saat ini ditahan di penjara Unit Investigasi Kriminal di Polres Manokwari. Wajah keduanya saat ini bengkak, bibir berdarah dan mereka mengalami rasa sakit di dada mereka.

“Belum diketahui juga, apakah Robert Yelemaken, yang notebene adalah seorang anak ditangani sesuai dengan standar internasional tentang peradilan anak atau tidak.” ujar Josef. 

Video kesaksian Kekerasan Militer kolonial Indonesia dari dalam tanahan kolonial di Manokwari West Papua .

Video kedua saksi korban aniaya oleh Militer kolonial Indonesia di Manokwari West Papua {KOBOGAUNEWS/ W Kobogau/Jubi/Victor Mambor}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar