Ilustrasi ,foto AI |
Josef
Benedict, juru kampanye AI mengatakan Robert Yelemaken, tua siswa SMA 16 tahun,
dan Oni Weya, seorang mahasiswa berusia 21 tahun, adalah aktivis Komite
Nasional Papua Barat (KNPB), gerakan pro-kemerdekaan di Papua. Mereka ditangkap
pada tanggal 8 Agustus di Manokwari karena membuat grafiti pro-kemerdekaan
termasuk keinginan untuk referendum kemerdekaan bagi Papua.
“Keduanya
harus dibebaskan segera dan tanpa syarat. Mereka ditangkap dan masih ditahan
semata-mata karena menyampaikan hak mereka untuk kebebasan berekspresi.” Tegas
Josef, “
Robert
Yelemaken dan Oni Wea saat ini ditahan di penjara Unit Investigasi Kriminal di
Polres Manokwari. Wajah keduanya saat ini bengkak, bibir berdarah dan mereka
mengalami rasa sakit di dada mereka.
“Belum
diketahui juga, apakah Robert Yelemaken, yang notebene adalah seorang anak
ditangani sesuai dengan standar internasional tentang peradilan anak atau
tidak.” ujar Josef.
Video kesaksian Kekerasan Militer kolonial Indonesia dari dalam tanahan kolonial di Manokwari West Papua .
Video kedua saksi korban aniaya oleh Militer kolonial Indonesia di Manokwari West Papua {KOBOGAUNEWS/ W Kobogau/Jubi/Victor Mambor}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar