Minggu, 17 Agustus 2014

KNPB DAN PRD SORONG RAYA. MENOLAK KEDATANGAN PERSIDEN SBY

Ilustrasi Penolakan dengan membakar berbagai poster HUT NKRI 17 Agustus 2014 di ruas sepanjang jalan  Ke Sorong Rajya ( foto,HY)
KOBOGAUNEWS, West Papua, Sorong Jaya – Ketua Parlemen Rakyat Daera [PRD] Yulius Wondiwoi , Ketua Komite Nasional Papua Barat [KNPB], dan rakyat Papua Sorong Raja menolak dengan tegas kedatangan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Illegal Logging, Kekayaan Alam Papua, dalam rangka kujungan Wisata Duni di Raja Ampat pada tanggal 23 Agustus 2014 mendatang. Sebab NKRI menggunakan sistem pencurian. Senin, [18/8/2014], Malam.


Kata Ketua PRD Yulius Wondiwoi ,” Hutan di Papua merupakan bukan titipan dari Tanah Jawan, tapi milik dari seluruh rakyat Bangsa Papua yang mendiami pulau papua dari sorong sampai Merauke , karna itu KNPB,PRD serta Rakyat Papua Barat dengan tegas menolak pengancuran Hutan Papua.


“Kerugian Rakyak West Papua akibat penembangan liar dan penguasan hutan-hutan di papua yang tidak melalui jalur hukum membuat Rakyat Papua menjadi penontong di negeri sendiri yang kaya akan sumber daya alam [SDA]’’Ujar Yulius Wondiwoi.’’


Kata Yulius ,” Kerugian rakyak West Papua melihat akibat penembangan liar ini sangat besar, tetapi vonis yang diberikan kepada pelaku tidak berarti secara. Dalam hal ini, pelaku kejahatan menerima insentif besar dari hasil pelanggaran Hukum dan di sisi lain, Insentif (materil atau non-materil) bagi penegank hukum untuk melakukan tugasnya relatif kecil.


Lanjut Ketua KNPB Matinus yohame mengatakn ,” Akibatnya, tanpa gerakan bersama dan upaya pemantauan yang intensif, akan membuka peningkatan pelanggaran Hukum di Papua.


“Kita perlu melakukan dalam waktu cepat jika tidak ingin dipersalahkan oleh Generasi masa depan, yang membuat dendam kehidupan generasi papua.”Tegas Matinus yohame.” {Atmin,KOBOGAUNEWS/ W Kobogau}



Tidak ada komentar:

Posting Komentar