Masa Aksi demo Damai Rakyat Papua Menuntut Papua Merdeka Foto.Ist/ WK) |
KOBOGAUNEWS, West Papua Jayapura- Ketua 1 Komite Nasional Papua Barat [KNPB) Pusat Agus Kosay mengatakan, "kami sebagai media Rakyat Papua maka kami pengurus KNPB Pusat, Menghimbau kepada seluruh Rakyat Papua Barat dari Sorong Sampai Merauke untuk melakukan aksi demo damai maupun mimbar bebas dan Ibadah sesuai
dengan kondisi wilayah masing-masing, untuk menuntut PBB segera memfasilitasi
Referendum di Papua demi hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat ,Minggu, [10/8/2014]. Malam.
Himbahuan yang di kirim kepada www.kobogaunews.com malam ini.
HIMBAUAN UMUM KNPB PUSAT PERINGATAN 15
AGUSTUS,2014
Persoalan Papua Barat adalah sejarah pahit yang
mengorbankan Nasib orang Papua Barat, atas persengkonggolan PBB Amerika Serikat
Belanda dan Indonesia melalui beberapa forum Internasional tanpah melibatkan
bangsa Papua Barat, subyek dalam dalam pengambil keputusan namun dilakukan
secara sepihak yaitu, Perjanjian New York Agreement dan Roma Agreement yang
tidak melibatkan Bangsa Papua pada hal Perjanjian-perjanjian tersebut adalah
keberlansungan hidup Bangsa Papua. PEPERA yang dimulai pada 14 juli 1969 sampai
dengan 2 agustus 1969 adalah kegiatan ilegal NKRI diatas Bangsa Papua.karena
pemungutan suara dilakukan tidak demokratis dan sesuai dengan perjanjian New
York Agreement 15 Agustus 1962.
Pepera pada tahun 1969 di Papua Barat yang
hasilnya diperdebatkan di dalam Majelis Umum PBB. Beberapa negara anggota PBB
tidak setuju dengan hasil Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) karena hanya
merupakan hasil rekayasa pemerintah Indonesia. Adanya masalah Papua Barat di
atas agenda Majelis Umum PBB menggaris-bawahi nilai sejarah Papua Barat di
dunia politik internasional. Ketidaksetujuan beberapa anggota PBB dan kesalahan
PBB dalam menerima hasil Pepera merupakan motivasi untuk menuntut agar PBB
kembali memperbaiki sejarah yang salah. Kesalahan itu sungguh melanggar
prinsip-prinsip PBB sendiri.
Oleh karena itu Kami Badan Pengurus Pusat Komite
Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) menhimbaukan kepada KNPB Wilayah Sorong sampai
merauke untuk melakukan aksi demo damai maupun mimbar bebas dan Ibadah sesuai
dengan kondisi wilayah masing-masing, untuk menuntut PBB segera memfasilitasi
Referendum di Papua demi hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat,
Untuk itu kami Badan Pengurus Pusat BPP-KNPB menghimbaukan kepada Bapak/I sadara/I seluruh kompnen Rakyat Papua Barat, turut memperingati hari bersejarah tersebut seluruh tanah Papua Sorong sampai Merauke. Tuntutan dalam aksi tersebut adalah sebagai berikut :
Pertama : Menutut PBB segera memperbaiki kesalahan masa lalu dan memfasilitasi bangsa Papua Barat menentukan Nasib sendiri melalui Referendum.
Kedua : Amerika serikat, Belanda dan Indonesia serta PBB segera Bertanggung jawab terhadap nasib bangsa Papua barat atas dikorbankan kongkalingkong di level internasional tanpah melibatkan orang Papua Barat pemilik negeri sebagai subyek yang mengakibatkan Pemusnahan Rasmelanesia di Papua Barat selama 52 tahun.
Ketiga : Indonesia sebagai Negara anggota PBB segera menerima tuntutan Rakyat Papua Barat secara jentelmen memberikan ruang Demokrasi Bagi rakyat Papua Barat untuk berexpresi dan menetukan nasib masa depan bangsa Papua melalui Referendum sebagai solusi yang demokratis.
Keempat : Pepera 1969 cacat hukum dan moral oleh sebab itu NKRI hentikan semua kebijakan Politik kotor di Papua Barat sebelum orang Papua barat menentukan nasib masa depannya melalui referendum apakah orang Papua tetap ingin hidup bersama NKRI atau merdeka sendiri.
Kelima : Mendesak Polda Papua Segera Membebaskan dua wartawan Prancis .
Demikian Himbauan Kami atas perhatian dan partisifasi oleh seluruh komponen rakyat Papua Barat tak Lupa Kami haturkan berlimpah terima kasih Tuhan yesus Toko ReVolusi Dunia Senantasa Memberkati .
Salam Revolusi " Kita Harus Mengahiri"
Numbay,10 Agustus 2014
BADAN PENGURUS PUSAT
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)
AGUS KOSAY ONES SUHUNIAP
Ketua I Sekertaris Umum
Ketua I Sekertaris Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar