Aksi AMP Yang Di Palang Kelompok Ormas dan Polisi di Jogja, Mahasiswa Papua Segerah Merapat Ke Jl. Kusumanegara !(foto Roy Karoba) |
Aksi AMP Yang Di Palang Kelompok Ormas dan Polisi di Jogja, Mahasiswa Papua Segerah Merapat Ke Jl. Kusumanegara(foto, Roy Karoba) |
Yogyakarta-KOBOGAUNEWS, Puluhan
mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) komite kota
Yogyakarta dihadang oleh Ratusan personil dari
gabungan Polisi, Brimob lengkap dengan atribut mereka, bersama organisasi
masyarakat bernama FKPM yang mengaku utusan Sri Sultan Hamengkubuwono X Yogyakarta menghadang massa
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di jalan Kusuma Negara Selasa (51 Juli 2014).
Mantan Ketua AMP Komite Kota Jogyakarta Roy Karoba,
dalam pesan sing di facebook kepada www.Kobogaunews.com
siang ini . kami AMP Kota Jogyakrta di dihadang oleh Ratusan personil dari
gabungan Polisi, Brimob lengkap dengan atribut mereka, bersama organisasi
masyarakat bernama FKPM yang mengaku utusan Sri Sultan Hamengkubuwono X Yogyakarta Sebanyak 12 Truk
Sabhara dan 17 mobil patroli Polisi dan Brimob berkolaborasi menghentikan demo
damai AMP Komite Kota Yogyakarta.
“” PEPERA 14-2 Agustus 1969 yang terjadi diatas Tanah
Papua tidak demokratis dan cacat hukum’ Hak Penetuan Nasib Sendiri Solusi
Demokratis Bagi Rakyar Papua Barat,’ tegas Karoba.”
Sementara itu, beberapa warga berpakaian hitam,
berikat kepala khas Yogyakarta, datang dalam jumlah seratusan lebih, menghadang
massa AMP” Kata Karoba.
Ketua AMP Jogyakarta , Jefry Wenda mengatakan, Orma dan polisi sudah benar-benar bertentangan
dengan prinsip demokrasi dan hak-hak menyampaikan pendapat dimuka umum tanpa
ada diskriminasi.
"Kami ingin memperinghati hari pelaksanan PEPERA
14 Juli 1969 ke 45, dan meminta pengakuan kemerdekaan rakyat Papua Barat, yang
telah dimanipilasikan dalam PEPERA 1961 yang tidak demokratis.," kata Wenda.
Selanjutnya Dalam Orasi Roy Karoba, mengatakan Bertepatan
dengan 45 tahun PEPERA 1969, Kami Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menuntut dan
mendesak Indonesia dan PBB untuk segera memberikan kebebasan dan hak menentukan
nasib sendiri sebagai solusi demokraris bagi rakyat Papua; Menutup dan
menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan MNC milik Negara Negara
Imperalis: Freport, BP, LNG Tangguh, Medco,Corindo dan ,segera menarik militer
Indonesia (TNI-Polri) organic dan non organic dari seluruh tanah Papua untuk
menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Negara Indonesia
terhdap rakyat Papua.(KOBOGAUNEWS/ W
kobogau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar