Ilustrasi Bendera AMP (foto,AMP) |
Bandung, KOBOGAUNEWS – Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung,
Bogor, Semarang dan Jogyakarta akan menguggat PEPERA 14 Juli 1969 dengan
them ‘ PEPERA 1969 Tidak Demokratis!!! Hak Menentukan Nasib Solusi Demokratis
Bagi Rakyat Papua Barat” pada hari Selasa (15/Juli/2014) besok akan turun jalan
serentak serta diskusi publik, dalam rangka peringatan 45
Tahun PEPERA yang tidak demokratis di
atas tanah papua.
Ketua AMP Bandung Risal Jigibalom
mengatakan diskusi yang besok kami lakukan di asrama lani Jaya pada jam 14: 00
(WIB) sore, kami berharap Mahasiswa Papua yang tinggal di bandung bisa
mengambil perang dalam diskusi ini.
‘’ Dalam rangka peringatan 45
Tahun PEPERA yang tidak demokratis di
atas tanah papua, diskusi ini dibuat untuk
membuka wawasan berpikir mengenai cara pandang yang sementara ini didoktrin
lewat pendidikan dan sejarah palsu Indonesia kepada orang Papua untuk melupakan
jati diri bangsa papua yang sebenarnya ‘’.
Sementara
,Sekretaris AMP Komite Kota Bandung Ferry Cheko Kogoya memambakan , Kami tetap
akan melawan, menuntut NKRI, Amerika, Belanda dan PBB untuk segera
mengembalikan kedaulatan bangsa Papua Barat yang telah dicapolok melalui PEPERA
1969 yang tidak demokratis diatas Tanah Papua.
“Kehadiran
NKRI di tanah Papua adalah Ilegal. Manipulasi sejarah Bangsa Papua barat
melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969 oleh Indonesia, Belanda,
Amerika dan PBB adalah ilegal,” tegas Kogoya.
Ketua
AMP Komite Semarang-Salatiga, Otis Tabuni mengatakan, pemerintah Indonesia,
Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus mengakui kedaulatan
rakyat bangsa Papua Barat.
“Kami
siap turun jalan untuk menggungat hasil PEPERA yang dimanipulasi Indonesia
bersama dunia internasional untuk status politik bangsa Papua Barat,” ujar
Tabuni, kepada. suarapapua.com, sore tadi.
Selengkapnya Klin disini : http://suarapapua.com/read/2014/07/14/1525/gugat-pepera-amp-komite-semarangsalatiga-akan-turun-jalan#.U8QAiptpzP5.twitter.
Seruan Aksi AMP Semarang klik disini : http://ampkksemarang.blogspot.com/2014/07/seruan-aksi.html
Ketua
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Jogyakarta Jefry Wenad ,mengatakan, besok
hari
Selasa 15/7/2014 kami akan turun jalan menggugat manipulasi sejarah
rakyat papua melalui PEPERA 14 Juli 1969 yang tidak demokratis.
Dengan
Mengingat sejarah perjuagan untuk menentukan Nasib bangsa Papua, Maka dalam
rangka peringatan 45 Tahun PEPERA yang tidak demokratis itu, AMP mengajak
Kawan-kawan mahasiswa Papua untuk hadir dalam Aksi Demo yang akan dilakukan
pada 15 Juli 2014. jam 08.00 WIB.
‘’Kemudian
pada 30 September 1962 dikeluarkan “Roma Agreement/Perjanjian Roma” yang
intinya Indonesia mendorong pembangunan dan mempersiapkan pelaksanaan Act of
Free Choice (Tindakan Pilih Bebas) di Papua pada tahun 1969. Namun dalam
prakteknya, Indonesia memobilisasi Militer secara besar-besaran ke Papua untuk
meredam gerakan Pro-Merdeka rakyat Papua’’.
Selanjutnya
Sekretaris AMP Jogyakarta Telius Yikwa menambahkan , Untuk memenangkan
Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) diikuti operasi militer lainnya yaitu
Operasi Sadar, Operasi Bhratayudha, Operasi Wibawa dan Operasi Pamungkas.
Akibat dari operasi-operasi ini terjadi pelanggaran HAM yang luar biasa besar,
yakni penangkapan, penahanan, pembunuhan, manipulasi hak politik rakyat Papua,
pelecehan seksual dan pelecehan kebudayaan dalam kurun waktu 6 tahun. Selengkapnya
bias klik disini : http://ampjogja.blogspot.com/2014/07/seruan-aksi.html
“PEPERA 1969 Tidak Demokratis!!! Hak Menentukan
Nasib Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat” ,tegas Yikwa.
Ketua AMP Komite Bogor Sem Nawipa Juga mengatakan ,
kami akan melakuka diskusi publik memperingati 45 tahun hari pelaksanan PEPERA
1969 oleh sepik PBB,NKRI dan Belanda
pada waktu silam yang lalu.
‘’Berikan hak penetuan nasib sendir sebagai solusi
demokratis bagi rakyat papua, berikan kedaulan kemerdekaa West Papua 1 desember
1961, tegas Naqwipa.“ (K/W Kobogau).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar