Senin, 14 Juli 2014

PEPERA 1969 TIDAK DEMKRATIS, AMP AKAN TURUN JALAN DAN DISKUSI PUBLIK

Ilustrasi Bendera AMP (foto,AMP)

Bandung, KOBOGAUNEWS – Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung, Bogor, Semarang dan Jogyakarta akan menguggat PEPERA 14 Juli 1969 dengan them ‘ PEPERA 1969 Tidak Demokratis!!! Hak Menentukan Nasib Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat” pada hari Selasa (15/Juli/2014) besok akan turun jalan serentak serta diskusi publik, dalam rangka peringatan 45 Tahun PEPERA yang tidak demokratis  di atas tanah papua.

Ketua AMP Bandung Risal Jigibalom mengatakan diskusi yang besok kami lakukan di asrama lani Jaya pada jam 14: 00 (WIB) sore, kami berharap Mahasiswa Papua yang tinggal di bandung bisa mengambil perang dalam diskusi ini.

‘’ Dalam rangka peringatan 45 Tahun PEPERA yang tidak demokratis  di atas tanah papua,  diskusi ini dibuat untuk membuka wawasan berpikir mengenai cara pandang yang sementara ini didoktrin lewat pendidikan dan sejarah palsu  Indonesia kepada orang Papua untuk melupakan jati diri bangsa papua yang sebenarnya ‘’.

Sementara ,Sekretaris AMP Komite Kota Bandung Ferry Cheko Kogoya memambakan , Kami tetap akan melawan, menuntut NKRI, Amerika, Belanda dan PBB untuk segera mengembalikan kedaulatan bangsa Papua Barat yang telah dicapolok melalui PEPERA 1969 yang tidak demokratis diatas Tanah Papua.

“Kehadiran NKRI di tanah Papua adalah Ilegal. Manipulasi sejarah Bangsa Papua barat melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969 oleh Indonesia, Belanda, Amerika dan PBB adalah ilegal,” tegas Kogoya.

Ketua AMP Komite Semarang-Salatiga, Otis Tabuni mengatakan, pemerintah Indonesia, Amerika Serikat, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus mengakui kedaulatan rakyat bangsa Papua Barat.

 “Kami siap turun jalan untuk menggungat hasil PEPERA yang dimanipulasi Indonesia bersama dunia internasional untuk status politik bangsa Papua Barat,” ujar Tabuni, kepada. suarapapua.com, sore tadi. Selengkapnya Klin disini : http://suarapapua.com/read/2014/07/14/1525/gugat-pepera-amp-komite-semarangsalatiga-akan-turun-jalan#.U8QAiptpzP5.twitter

Seruan Aksi AMP Semarang klik disini : http://ampkksemarang.blogspot.com/2014/07/seruan-aksi.html

Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Jogyakarta Jefry Wenad ,mengatakan, besok  hari  Selasa 15/7/2014 kami akan turun jalan menggugat manipulasi sejarah rakyat papua melalui PEPERA 14 Juli 1969 yang tidak demokratis.

Dengan Mengingat sejarah perjuagan untuk menentukan Nasib bangsa Papua, Maka dalam rangka peringatan 45 Tahun PEPERA yang tidak demokratis itu, AMP mengajak Kawan-kawan mahasiswa Papua untuk hadir dalam Aksi Demo yang akan dilakukan pada 15 Juli 2014. jam 08.00 WIB.

‘’Kemudian pada 30 September 1962 dikeluarkan “Roma Agreement/Perjanjian Roma” yang intinya Indonesia mendorong pembangunan dan mempersiapkan pelaksanaan Act of Free Choice (Tindakan Pilih Bebas) di Papua pada tahun 1969. Namun dalam prakteknya, Indonesia memobilisasi Militer secara besar-besaran ke Papua untuk meredam gerakan Pro-Merdeka rakyat Papua’’.

Selanjutnya Sekretaris AMP Jogyakarta Telius Yikwa menambahkan , Untuk memenangkan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) diikuti operasi militer lainnya yaitu Operasi Sadar, Operasi Bhratayudha, Operasi Wibawa dan Operasi Pamungkas. Akibat dari operasi-operasi ini terjadi pelanggaran HAM yang luar biasa besar, yakni penangkapan, penahanan, pembunuhan, manipulasi hak politik rakyat Papua, pelecehan seksual dan pelecehan kebudayaan dalam kurun waktu 6 tahun. Selengkapnya bias klik disini : http://ampjogja.blogspot.com/2014/07/seruan-aksi.html

“PEPERA 1969 Tidak Demokratis!!! Hak Menentukan Nasib Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat” ,tegas Yikwa.

Ketua AMP Komite Bogor Sem Nawipa Juga mengatakan , kami akan melakuka diskusi publik memperingati 45 tahun hari pelaksanan PEPERA 1969  oleh sepik PBB,NKRI dan Belanda pada waktu silam yang lalu. 

‘’Berikan hak penetuan nasib sendir sebagai solusi demokratis bagi rakyat papua, berikan kedaulan kemerdekaa West Papua 1 desember 1961, tegas Naqwipa.“ (K/W Kobogau).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar