Socratez Sofyan Yoman, Ketua umum Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP). Foto: Ist. |
KOBOGAUNEWS, Jayapura -- Ketua umum, Persekutuan Gereja-Gereja
Baptis Papua (PGBP), Pendeta Socratez Sofyan Yoman menilai penggunaan nama
jalan di kota Jayapura hasil adopsi dari daerah lain merupakan salah satu jalan
mulai terkikisnya jati diri orang Papua ke ambang kehancuran. Minggu
[27/07/2014] Pagi.
"Kata Yoman’’, Pemerintah buat orang Papua kehilangan jati diri, jadi saya akan mengusulkan kepada Pemkot Jayapura untuk menggantikan nama-nama jalan seperti Kota Raja, Cigombong dan sebagainya. Kenapa? Karena kalau kita biarkan ini, sama saja kita tidak menghargai para leluhur kita dan biarkan jati diri kita sebagai orang Papua hilang. nama-nama benda bersejarah serta tempat yang bersejarah telah ada di Papua, sehingga nama-nama tersebut akan menjadi aspirasi kepada pemerintah.” Lanjut Yoman.
"Ini salah satu bagian dari kebenaran, jadi saya akan sampaikan kebenaran ini karena soal kebenaran tidak dilarang oleh Alkitab. Sebagai umat Tuhan, saya akan menyuarakan kebenaran di atas Tanah Papua."
Lebih baik kami mengunakan nama-nama jalan di seluruh Tanah Papua dengan nama-nam nenek moyang kita masing-masingyang hidup diatas tanah ini, sebab tak mungkin nama nenek moyang kami di gunakan di pulai jawa. Kata Joman (Atmin KOBOGAUNEWS/ W Kobogau
& H Yeimo/MS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar