![]() |
Ilustrasi pemberdayaan ekonomi melalui Pasar Mama – Mama Papua (Jubi/Eveerth) |
Jayapura, 16/1 (Jubi)- Puluhan Mama-mama pedagang asli Papua yang
dikoordinir oleh Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) mendatangi
kantor Dwan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) untuk meminta kejelasan
terkait pembangunan pasar untuk mama-mama Papua yang molor dari waktu ke
waktu dan dari pemerintah ke pemerintah.
“Sudah sepuluh tahun lebih kami menunggu pemerintah menepati janji
untuk membangun pasar permanen bagi mama-mama kami tetapi sampai saat
ini tidak pernah ditepati. Kami minta supaya pemerintah perhatikan nasib
pasar mama-mama yang sudah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang
duduk di DPR maupun gubernur,” kata Welly, salah satu pendamping di
Pasar Mama-Mama Papua, saat berorasi di kantor DPRP bersama puluhan
mama-mama pada malam ini.
“Kami minta pembangunan pasar mama-mama Papua ini harus dibangun
dalam tahun 2014 ini. Mama-mama sudah bosan. Sudah bosan menunggu, sudah
bosan teriak-teriak untuk dibangunkan pasar yang layak. Juga kami minta
agar DPRP membuat Perdasi dan Perdasus untuk membatasi sayur mayur yang
dijual oleh mama-mama agar tidak lagi dijual lagi oleh orang
pendatang,” tegas Welly dihadapan puluhan mama-mama.
Koordinator mama-mama pasar Papua, Yuliana Pigai mengungkapkan hal yang sama.
“Kami harapkan itu anak-anak kami yang lagi duduk di DPRP dan Gubernur realisasikan mereka punya janji tapi sampai hari ini belum pernah ditepati,” katanya dengan kesal.
Lanjut mama Pigai pasar mama-mama ini adalah salah satu perjuangan
panjang untuk mencari makan dan untuk membiayai sekolah anak-anak tapi
itu pun tidak pernah dimengerti.
Sekedar informasi, malam ini puluhan mama-mama pedagang asli papua
yang dikoordinir oleh Solidaritas Pedagang Asli Papua medatangi kantor
DPRP untuk meminta kejelasan pembangunan pasar permanen bagi mama-mama
Papua. Juga perlu diketahui bahwa pada malam ini DPRP dan pemerintah
provinsi sedang melakukan sidang paripurna untuk penganggaran tahun
2014. (Jubi/Arnol Belau)
Sumber : http://tabloidjubi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar