Selasa, 20 Oktober 2015

Mau kebebasan yang bagaimana?

Ist Kobogaunews
Tunjukkan dahulu apa karakter kebebasan yang hendak kalian wujudkan. Jika kebebasan yang dikehendaki adalah kebebasan yang selama ini kalian pertontonkan (bebas untuk bebas), itu kebebasan borjuis namanya. Jangan salah, borjuis yang tololnya minta ampun itu juga menghendaki kebebasan; borjuis berjuang untuk kebebasan yang selama ratusan tahun dikerangkeng feodalisme para raja; kebebasan yang berkarakter borjuis. Sedangkan, kebebasan sejati adalah kebebasan yang dihasilkan oleh keringat dan darah.
Jangan bergenit-genit dengan kebebasan, apalagi kebebasan yang dihidupi oleh prasangka borjuis kecil dengan mode auto-pilot bahwa hal-ikhwal tentang tata aturan itu haram, titik. Tidak bisa kompromi lagi, tegas seperti jargon di kodim, "NKRI Harga Mati", titik, tidak bisa ditawar lagi. Seringnya juga pukul-rata, jeneralisasi, bahwa segala aturan itu merusak kebebasan. Termasuk menolak tata aturan yang positif untuk perjuangan seperti disiplin, produktifitas dan pembagian kerja.
Sedangkan, kebebasan (atau pembebasan) itu sebenarnya adalah HASIL. Hasil dari revolusi. Syarat revolusi pun kebebasan (aku lebih senang menggunakan "demokrasi protagonis") tapi, kebebasan yang baik, yang untuk rakyat, yang baik untuk perjuangan kolektif. Revolusi itu butuh kedisiplinan. Nah, lho, bagaimana mungkin kebebasan bisa hidup dalam track revolusi yang membutuhkan kedisiplinan? Memang, kebebasan semacam itu tidak akan bisa hidup, oleh karena itulah kebebasan yang tidak bisa hidup dalam track revolusi adalah kebebasan borjuis (kebebasan yang dihidupi oleh karakter borjuis kecil).
Kaum borjuis itu menghendaki kebebasan, bebas-malas-malasan; ongkang-ongkang kaki, tidur-tiduran, liburan, pesiar naik kapal mewah. Mungkin itu bedanya, jika kebebasan—bermalas-malasannya borjuis diikuti dengan fasilitas ala borjuis juga.
Kebebasan yang dikehendaki orang non borjuis celakanya juga kebebasan yang disertai miskin kehendak, namun bermalas-malasan pula (sambil dibumbui legitimasi: bermalas2an juga bagian dr ekspresi kebebasan, kok).
Menyerahkan perubahan-perubahan kecil pada Sisyphus, dan membangun kebahagiaan borjuis kecil (yang artifisial itu), lalu bermimpi revolusi akan sukses esok pagi? Sia-sia hidupmu.

Oleh : Bara 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar