Kamis, 01 Oktober 2015

Kronologis Penembakan Dua Pelajar SMK di Timika

Foto:Kaleb Bagau, Siswa SMK Kuala Kencana, Polisi tembak Mati di Tempat Senin (28/09/2015)  (Sumber:knpbnews Timika

Foto:Kaleb Bagau, Siswa SMK Kuala Kencana, Polisi tembak Mati di Tempat Senin (28/09/2015)  (Sumber:knpbnews Timika
KOBOGAUNEWS/SUARAPAPUA' Timika --- Aparat Kepolisian Resort (Polres) Timika menembak mati satu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), atas nama Kaleb Bagau (17), dan rekannya Efrando (17) menderita luka-luka, dan ditembak di bagian dada dan kaki, dan kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua.Senin, 28 September 2015 sekitar pukul 19.30 WIT, di Pasar Gorong-gorong, Komplek Byak, Timika, Papua.

Kronologinya, kata Yoseph, sekitar pukul 19.00 WP adiknya minta ijin keluar rumah untuk duduk-duduk di pasar Gorong-gorong bersama teman-teman sekolahnya. Ketika sedang bersama teman-temannya, tiba-tiba puluhan aparat kepolisian menggunakan senjata lengkap dan mobil mengepung wilayah tersebut.

“Adik saya dan Efrando bersama kawan-kawannya yang sedang duduk kaget dengan situasi tersebut, karena takut mereka dua bersama teman-temannya melarikan diri,” cerita Yoseph.

Saat melarikan diri itu, Polisi mengeluarkan tembakan beruntun ke arah mereka, kemudian Kaleb Bagau tertembak di dada, dan meninggal di tempat, sedangkan Elfrando tertembak di kaki dan dada, kemudian masih bisa mendapatkan perawatan.

“Adik saya kemudian meninggal di tempat, Polisi langsung bawa dia ke Rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia, saat ini kami minta pertanggungjawaban Polisi,” kata Yoseph.

Yoseph mengaku, saat ini keluarga korban meninggal dunia telah berkumpul untuk menggelar ibadah duka sebelum dilangsungkan pemakaman.

“Kami sangat berduka dengan kejadian, beberapa bulan lalu tentara baru saja menembak dua warga di Timika, sekarang adik kami lagi tertembak dan meninggal dunia, aparat keamanan harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Yoseph mengaku tidak tahu penyebab Polisi datang ke pasar Gorong-gorong dengan senjata lengkap, sebab sebelumnya tidak ada kejadian yang mencurigakan.

“Kami dengar ada warga yang melapor ke Polisi kalau anak-anak biasa bikin ribut, padahal adik saya sama sekali tidak tahu apa-apa,” tegasnya lagi.

Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw telah mengakui anak buahnya menembak mati salah satu warga, namun lebih jauh tidak menjelaskan kronologis kejadiannya.


SP/Kobogaunews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar