Kamis, 06 Agustus 2015

Aparat Kepolisian Mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Menado

Saat Aparat kepolisisan dan Mahaiswa Papua sedang Bercerita. (Foto Paseme )
KOBOGAUNEWS, KOLONIAL INDONESIA. Tomohon- -  Aparat Kepolisian Polda Sulawesi Utara Datang dengan Senjata Lengkap Mengepung dan memeriksa di asrama-asrama dengan membawa Surut Penagkapan kepada Piter Weya dan Anna Gombo, terkait masalah pembunuhan saudara Nius Lokobal pada 26 Juli 2015 lalu, tanpa ada Perintah dari Kapolda Sulut tetapi hanya inisiatip bawahan. Selasa, 04/08/2015, Pukul 06: 00 Wit Pagi.

Saat Itu mahasiswa Papua sedang atau masih Istirahat, ketika ditanyai atas perintah siapa, dan dengan tujuan apa datang kesini, tetapi mereka mengatakan Bahwa Atas Perintah Bapak Kapolda Sulawesi Utara, Brigen Wilmar Marpaung, SH. Namun menurut hasil komunikasi kami dengan kapolda sulut mengaku dirinya tidak pernah ada diperintahkan untuk turun periksa di asrama-asrama atas pengakuannya.

Atas Perintah Bawahan untuk melakukan penangkapan terhadap Piter Weya dan Anna Gommbo, aparat yang datang 20 Orang dengan dipinpin langsung oleh Komandan Operasi Polda Sulut dan Gabungan Intelkam Polda Sulawesi Utara, tanpa ada perintah kapolda sulut, padahal saat ditanyai Keterang mereka mengatakan bahwa atas perintah Kapolda tetapi nyatanya tidak seperti demikian.

Berikut Hasil Wawancar melalui telpon seluler kami dengan A.L, saat ada di depan rumah tiba-tibah muncul dengan mobil  Bahwa Kami datang Mencari piter dan Anna terkait masalah pembunuhan Almarhun Nius Lokon di manado kemarin, dan sementara bercerita Anggota Lain datang dengan senjata Lengkap itu melakukan pengepungan di Asrama dari depan sampai belakang asrama.

L.L Mengatakan kepada aparat untuk tidak masuk kamar sembarang karena lagi sedang tidur dan harus melakukan komunikasi, dan kami tidak disinkan untuk masuk kamar sembarang, harus ada Komunikasi.

Kemudian ketemu dengan ketua asrama, dan ketua asrama Memintah surat perintah sehingga memberikan surat perintah, dan surat perintah ini berisi untuk melakukan penangkapan terhadap Kedua saudara.

H. Meage sebagai Senior dan Orang Tuan Mahasiswa Menerima dengan baik dan diarah untuk masuk kedalam tetapi di depan halaman asrama, tempat terbuka, kemudian ditanyakan surat Perintah kemudian meminta dan hasil dari isi surat tersebut berbunyi bahwa bahwa melakukan Penangkapan atas perintah kapolda sulut, hanya surat tersebut ditandatangi sehingga sebagai Orang tua saya menyampaikan terima kasih .
 
Berpesan kepada aparat atas penilaian saya seperti cara-cara ini kurang Bagus, karena Kami disini mahasiswa, tidak melakukan perlawanan dan juga tidak memiliki Senjata tetapi langsung datang dengan alat kenegaraan dan melakukan pengepungan dengan senjata lengkap itu kurang bagus tetapi datang Komunikasi sebagai Orang Tua yang baik jelasnya.

kemudian mereka pergi ke asrama papua lainnya yaitu pergi ke asrama Kontrakan Yalimo, dan lainnya, menurut laporan yang diterima melalui telpon seluler hwa aparat kepolisian datangngan terkait masalah kemarinn untuk mencari Piter Weya dan Anna Gombo, dan mereka memintah surat perintah tetapi mereka tidak diberikan.

Hasil dari Komunikasi kami dengan bapak kapolda sulawesi utara Brigen Wilmar Marpaung, SH, namun tanpa ada surat perintah dari Kapolda Sulawesi Utara sehingga ia berjanji akan melakukan pengecekan. 
Salah satu Mahaiswa Papua Mengatakan kalau Seperti ini terus terhadap kami mahasiswa Papua maka kami alami situasi yang tidak aman dan kami mengalami Trauma berasr yang kami rasakan.

Suara Pasema