Mama-mama Papua berjualan di atas tanah beratapkan langit. Foto: Ist. |
Di bawah terik mentari
Mama Papua duduk menatap dagangannya
Yang layu dibakar sinar surya begitu ganas
Tubuhnya bermandi air keringat
Keningnya mengkilat karena basah
Pancarkan cahaya kebosanan
Namun dia tetap tabah
Menanti dagangannya
Berduyun-duyun pembeli
Terus berlalu melewatinya
Hempasan angin sepoi-poi mengusik kalbunya
Tak laku jualannya
Yang digelar di atas karung setengah kardus
Mama papua membendung siksa
bermimpi dagangannya laku
Dalam kerindangan atap
Sang lintah terbahak
Tertawa kegirangan sembari menghitung laba
Oh, adilkah ini?
Karya Almarhum Petrus Agapa
Alumni STFT Fajar-Timur, Abepura, Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar