Revolusi West Papua (foto, IST, WK) |
Apa hukum-hukum Revolusi itu?
Pada pokoknya Hukum Revolusi
adalah :
Pertama, Revolusi mesti punya kawan dan punya lawan, dan
kekuatan-kekuatan Revolusi harus tahu siapa lawan dan siapa kawan; maka
harus ditarik garis pemisah yang terang dan harus diambil sikap yang
tepat terhadap kawan dan terhadap lawan Revolusi;
Kedua, Revolusi
yang benar-benar Revolusi bukanlah “revolusi istana” atau “revolusi
pemimpin”, melainkan Revolusi Rakyat; oleh sebab itu, maka Revolusi
tidak boleh “main atas” saja, tetapi harus dijalankan dari atas dan dari bawah;
Ketiga, Revolusi adalah simfoninya destruksi dan konstruksi, simfoninya
penjebolan dan pembangunan, karena destruksi atau penjebolan saja tanpa
konstruksi atau pembangunan adalah sama dengan anarki, dan sebaliknya;
konstruksi atau pembangunan saja tanpa destruksi atau penjebolan berarti
kompromi, reformisme;
Keempat, Revolusi selalu punya tahap-tahapnya; dalam hal Revolusi kita : tahap nasional-demokratis dan tahap Sosialis, tahap yang pertama meretas jalan buat yang kedua, tahap yang pertama harus dirampungkan dulu, tetapi sesudah rampung harus ditingkatkan kepada tahap yang kedua; – inilah dialektik Revolusi;
Kelima, Revolusi harus punya Program yang jelas dan tepat, seperti dalam Manipol kita merumuskan dengan jelas dan tepat :
(A) Dasar/Tujuan dan Kewajiban-kewajiban Revolusi Papua;
(B) Kekuatan-kekuatan Revolusi Papua;
(C) Sifat Revolusi Papua;
(D) Hari-depan Revolusi Indonesia dan
(E) Musuh-musuh Revolusi Papua.
Seluruh kebijaksanaan Revolusi harus setia kepada Program itu;
Keenam, Revolusi harus punya soko-guru yang tepat dan punya pimpinan yang tepat, yang berpandangan jauh kemuka, yang konsekwen, yang sanggup melaksanakan tugas-tugas Revolusi sampai pada akhirnya, dan Revolusi juga harus punya kader-kadernya yang tepat pengertiannya dan tinggi semangatnya.
By : Nesta Gimbal
Keempat, Revolusi selalu punya tahap-tahapnya; dalam hal Revolusi kita : tahap nasional-demokratis dan tahap Sosialis, tahap yang pertama meretas jalan buat yang kedua, tahap yang pertama harus dirampungkan dulu, tetapi sesudah rampung harus ditingkatkan kepada tahap yang kedua; – inilah dialektik Revolusi;
Kelima, Revolusi harus punya Program yang jelas dan tepat, seperti dalam Manipol kita merumuskan dengan jelas dan tepat :
(A) Dasar/Tujuan dan Kewajiban-kewajiban Revolusi Papua;
(B) Kekuatan-kekuatan Revolusi Papua;
(C) Sifat Revolusi Papua;
(D) Hari-depan Revolusi Indonesia dan
(E) Musuh-musuh Revolusi Papua.
Seluruh kebijaksanaan Revolusi harus setia kepada Program itu;
Keenam, Revolusi harus punya soko-guru yang tepat dan punya pimpinan yang tepat, yang berpandangan jauh kemuka, yang konsekwen, yang sanggup melaksanakan tugas-tugas Revolusi sampai pada akhirnya, dan Revolusi juga harus punya kader-kadernya yang tepat pengertiannya dan tinggi semangatnya.
By : Nesta Gimbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar