Selasa, 27 Mei 2014

PENYATAAN SIKAP (KMR) PAPUA, Tolak Pameran Seni dan Budaya di Jakarta

otsus gagal (foto/www.umaginews.com)
OTONOMI KHUSUS GAGAL
Otonomi Khusus Papua telah terbukti gagal mensejatherakan Rakyat Papua. Terjadi pelanggaran HAM dan kekerasan Negara di Papua. Negara hadir di Papua dalam bentuk kekuatan-kekuatan militer. Konflik yang terjadi di Papua saat ini, bukan konflik horizontal, melainkan konflik vertikal antara pemerintrah dan masyarakat. Indonesia gagal meng-Indonesiakan Orang  Papua.




Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi khusus Papua telah gagal. Upaya Indonesia selama tiga tahun 2011-2014 Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) juga terbukti telah gagal di Tanah Papua. Sedangkan Otsus Plus, tidak akan menjawab berbagai persoalan di Tanah Papua.



Pameran seni dan budaya yang di selenggarakan oleh kementrian kesejatheraan social bekerja sama denga Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan sebuah kegiatan seremonial Belaka itu telah terbukti bahwa hasil pameran dinas pertambangan dan energy Provinsi Papua tentang PLTA kali Yawei  dan pameran  pemerintah Kabupaten Deiyai Terkait Pariwisata, kedua Pameran ini belum ada bukti di lapangan.



Berdasarkan Fakta Kegagalan Otonomi Khusus di Tanah Papua,  maka Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Papua (KMRP) menyatakan Sikap:



1.       Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat Stop Pameran-Pameran untuk “Penyelamatan OTSUS PLUS dan harus mengakui kegagalan OTSUS dan UP4B yang notabene tidak menjamin Rakyat Papua.



2.       Segera melakukan REFERENDUM di tanah Papua merupakan Solusi Demokratis bagi Rakyat Papua.
 Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Papua (KMRP)
Jakarta 25 Mei 2014
Jubir
NuGo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar