Rabu, 26 Maret 2014

WENAS, SALUTE BUAT MAJALAH SELANGKAH

Wenas saat menampilkan berita majalah selangkah.
Hari Jumat 21 Maret,Sekitar,jam 12 siang,di Sebuah warnet kota bandung,saya sedang Asyikk menontong rekaman video diyoutube mengenai Nowela Auparay Sinaga, indonesia idol asal papua,yang dihebokan republik ini,pesan masuk di obrolan facebook,kawan ko dimana.? kami ada diskusi di asrama timika ini,ko datang sudah,begitu isi pesan dari Wenas Kobogau,Ok,saya datang kawan,jawab saya,

Saya tutup facebook dan lock komputer,keluar dari warnet,sampai depan jalan raya,saya pikir2 dulu...,naik becak atau angkot…ah,asrama timikakan tidak jauh,saya naik becak saja.. dari pada naik angkot tidak antar depan asrama...terpaksa panggil tukang becak minta antar di asama timika yang terletak di jln inhofftank,tegalega,bandung,

stengah jam perjalanan diatas becak,sampai diasrama,kawan-kawan sedang diskusi mengenai design blog dan cara menulis berita,sementarai diskusi,saya melihat ada yang megang buku MajalahSelangkah ,Edisi cetak tahun 2012,diskusi tampak rameh dengan membandingkan sejumlah portal informasi di tanah papua dan gaya penulisan berita,

jika, dibandingkan sejumlah portal berita online di papua, Majalahselangkah memang krenn..bedah dgn portal informasih lain,selain akses yang cepat, MajalahSelangkah bisa merangkum semua rubik,mulai dari rubik suara mahasiswa,sketsa papua,dll,Kata Natalis Pigai dalam diskusi itu,

dari puluhan media,Online dan cetak, yang ada di papua,dilihat dari segi pemberitaan, MajalahSelangkah,Suarapapua dan Tabloidjubi,benar-benar beritakan kondisi realita ditanah papua, dibanding media lain yang publikasikan tidak sesuai kondisi nyata disana,Ujar Otis Adii Sambil baca majalahSelangkah Edisi Cetak yang mengangkat topik utama mengenai Arus Migrasi mengancam eksistensi orang papua,

Saya datang kuliah dijawa tahun 2010,saya tidak tahu sejarah papua,karena disekolah kami  waktu SD sampai SMU diajari sejarah indonesia,saya tahu memang di papua ada Tentara PembeNasional nasional atau Organisasi Papua Merdeka,tapi sejarahnya,buta alee,

tapi setelah saya baca beberapa buku dan  artikle yang dimuat dalam Majalahselangkah edisi cetak mengenai Ajarilah Aku Sejarah Bangsaku, yang ditulis Bastian Tebay,yang membedakan sejarah indonesia dan sejarah papua,dari situlah,saya paham benar tentang sejarah papua,kata Wenas Kobogau,

Iya,kami orang papua dibodoki dengan sejarah bangsa lain, lewat kuriklum pendidikan indonesia yang diterapkan ditanah papua,seperti mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial terutama pelajaran sejarah dan geografi yang mana kami ,diajari mengenai peradaban bangsa lain diindonesia seperti candi-candi (brobudur,prambanan) serta kerajaan majapahit dan kerajan tidore,dll,Kata Mateus Tekege,Mengutip Tulisan Bastian Tebay,

Apa yang indonesia lakukan terhadap orang papua,sepertinya memaksakan alee,,paksa jalankan dong pu mau.?bayangkan sejak kami SD,SMP,sampai SMU kami diajari hormat bendera merah putih dan kami diwajibkan haval lagu indonesia raya, 

tiap hari senin ada upacara bendera,sementara dijawa menghormati bendera merah putih. dua kali dalam satu tahun  saja,misalnya sat upahcara bendera 17 Agustus dan saat memperngati hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei,aneh ya.?kata Otis Adii dalm diskusi itu,

Selain diatas,indonesia juga jalankan program pembangunan nasionalisme ke-indonesia terhadap orang papua yang dijalankan dalam pendidikan nonformal yaitu gerakan pramuka,saya waktu SMU,biasa ikut kegiatan pramuka,saat itu kami diajarkan lagu dari sabang sampai merauke dan kami juga diminta hafal isi sumpa pemuda indonesia..bahkan mental dan karakter kami dibentuk nilai2 keindonesia dalam rangka membangun patriotisme terhadap anak2 papua,kata Methu badii,berkisah..hahhah

tidak bosan-bosan, lanjutkan diskusi lagi,kami bahas topik lain yang dimuat dalam majalahSelangkah Edisi Cetak,mengenai cerdaskan anak papua lewat cerita rakyat,yang ditulis oleh Yulius kebadabi pekey,

artike ini sangat bermanfaat,untuk menelah lebih jauh pentingnya generasi bangsa papua diajarkan kondisi dulu,sekarang dan kedepan dengan menggangali nilai2 kearifan budaya lokal menjadi landasan untuk melangkah kedepan, agar kita anak bangsa tidak mudah terjerumus, kedalam arus budaya2 baru yang sedang mengancam kehidupan kita,

Usai,diskusi,Wenas Kobogau,Mahasiswa,Universitas Lanlang Buana,bandung,menyampaikan sejumlah hal,diantaranya,secara pribadi,saya merasa bangga hadirnya media online,seperti majalahselangkah.suarapapua dan Tabloitjubi,yang mana dalm pemberitaan jujur,objektif dan Adil untuk mengimbangi media nasional dan media ditanah papua,kata wenas,

lanjut wenas,ditengah pembungkaman suara rakyat papua lewat media massa ,saya melihat hadirnya majalahselangkah, ibarat cermin yang bisa mengikuti perkembangan masalah yang sebenarnya terjadi ditanah papua,karena saya berada dijawa,Tutur Wenas,Bangga.

Saya salute buat kawan-kawan wartawan Majalahselangkah,yang selalu meliput berit aktual terutama masalah papua yang dibungkam oleh media lain,harapan saya..MS tetap maju..jangan takut menyurakan pikiran rakyat papua…wawawawa,akhiri diskusi kami,kata Wenas Kobogau.

Penulis:Methu Badii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar