Pdt. Socratez Yoman |
JAYAPURA - Ketua Persekutuan Gereja-Gereja
Baptis se-Tanah Papua, Socratez Sofyan Yoman, melayangkan surat terbuka
kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP., M.H., yang berupa surat
protes atas Pelantikan Badan Pengurus Forum Komunikas Umat Bergama (FKUB) Provinsi Papua Periode 2013-2018 pada Sabtu 22 Maret 2014 lalu di Hotel Aston.
Dijelaskannya, ada empat alasan kenapa dirinya layakan surat terbuka. Pertama, waktu dirinya tanya mengapa dirinya dikeluarkan dari anggota pengurus FKUB, sesama anggota FKUB saling melemparkan jawaban satu sama lain, bahkan Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, M.Sc., sampaikan kepada dirinya sambil berguyon bahwa tanya kepada rumput yang bergoyang kalau tidak ada jawaban yang jelas dan pasti.
Kedua, kenapa di FKUB GIDI diwakili dua orang, GKI juga diwakili dua orang, dan dari Katolik juga terdapat dua orang, tapi mengapa dirinya dikeluarkan? Ini tentunya sangatlah tidak adil. Di mana keadilan?.
Ketiga, dalam FKUB anggota adalah muka-muka lama dan belum ada regenerasi atau peremajaan dalam FKUB. Ke empat, apakah mereka-mereka ini (pengurus FKUB muka-muka lama) adalah para pahlawan yang jaga kerukunan beragama di Papua?.
“Saya sendiri tahu alasan mengapa saya dikeluarkan tapi saya protes ini supaya Bapak Gubernur Lukas Enembe dan semua umat TUHAN di Tanah Papua perlu tahu,” ungkapnya saat menghubungi Bintang Papua via ponselnya, Senin, (24/3).
Untuk itu, dirinya meminta kepada Gubernur Lukas Enembe agat perlu meninjau ulang keanggotaan FKUB sekarang ini, karena gereja-gereja yang sudah berbasis sudah lama di Papua, Ketua-Ketua Sinode nya secara otomatis adalah anggota FKUB.
“Ketua-Ketua Sionde harus mewakili umat yang di pimpinnya. FKBU jangan dijadikan memper saja,” jelasnya.(nls/don/l03)
sumber : www.bintangpapua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar