KOBOGAUNEWS - Sahabat
karibku! Aku tahu Kau telah pergi untuk selamanya, tanpa seijin ALLAH
yang berhak mencabut nyawamu, namun Aku pesan kepadamu. Jangan pernah,
Kau ikut bawa pergi jiwa dan semangat perLAWANan kepada musuhmu yang
adalah musuhku dan musuh kita bersama.
Tinggalkanlah jiwa dan semangat
perLAWANanmu bersama kami, supaya kami tetap dan terus berjuang untuk membebaskan masa depan negeri dan anak cucu
kita, agar masa depan negeri dan anak cucu kita tidak boleh di jajah
lagi. Seperti kita di jajah hari ini.
Sahabat karibku! Kepergianmu
membuat jiwaku sakit, sedih dan tergetar marah. Andai saja kau pergi,
lalu 1 tahun kemudian kau harus kembali untuk menemuaiku, saat itu juga
aku harus memukulmu sebagai tanda untuk melepaskan jiwa ragaku yang
sedang sakit dan bergejolak ini.
Namun karena kau telah pergi untuk
selamanya di alam baka sana, maka yang harus ku lakukan adalah aku harus
jatuh tersungkur di hadirat TUHAN YESUS, lalu memohon penghiburan
jiwaku yang sedang bergejolak karena kepergianmu.
Sahabat karibku! Aku
janji. Aku akan terus berjuang bersama Kebenaran KRISTUS buat pembebasan
negeri dan masa depan anak cucu kita. Semoga ada waktu TUAHAN yang
indah buat kemerdekaan bangsa kita, sebagai tanda pembalasan kepada
musuhmu yang adalah musuhku dan musuh kita bersama. Dan saat itu juga
kita akan katakan: Perjuangan melawan kolonial NKRI dari tanah
perjanjian, Papua Barat telah selesai dan selamat jalan penjara tuaku
NKRI.
Penulis adalah Buhctar Tabuni Ketua Umum Parlemen Nasional West Papua (PNWP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar