Ketua Umum KNPB Victor Yeimo (foto,Pribadi) |
"Tunduk tertindas atau
bangkit dan melawan. Karena Mundur adalah PENGHIANAT bagi Rakyat Bangsa Papua.Hanya ada satu kata "MERDEKA" harga mati." "Kelly Kwalik Pahlawanku"
"Jiwa Raga & Semangat
Juang Kedua Pahlawan Sejati Selalu Ada Di mana Mereka Ada Berdiri. "
"Tubuh
boleh mati tp Roh Refolusi Takkan Pernah mati, Hormat Komd Kami akan terus
Membakar Semangat Api Perjuangan Sampai Papua Freedom. Selamat istirahat
Komandanku.."( Charles Sraun)
"Indonesia
tidak suka orang Papua berjuang terbuka, damai dan bermartabat. Indonesia hanya
mau memelihara kekerasan diatas tanah Papua."
"Yason Ngelia adikku, jejak
perlawanan kita seperti itu. Kau menjajaki dan baru saja menancapkan taji
intelektualitasmu di penjara. Bukti bahwa Mahasiswa tidak hanya berprestasi
tapi bergerak. Tidak pasifis tapi aktivis untuk pembebasan! Semoga kau tetap
menginspirasi Mahasiswa dari gaya hidup yang cenderung pada kesenangan
sementara dan individualis: hedonisme, dandyisme, apatisme, dramaturgisme dan
sejenisnya. Selamat berjuang kembali, kita pasti jumpa di jalan-jalan itu."
"Kakamu di tempat itu"
"Kakamu di tempat itu"
"Filep Karma, sedang
kudengar sisimu yang memilukan tapi menyuguhkan. Akan kokoh keteguhan hati di
tempat ini. Percaya kita pada harapan akan kemenangan. Sungguh megah!"
"Menulis
bukanlah menggambarkan dunia maya, tapi menggambarkan sebuah realita hidup yang
sedang dijalani,"
"su
terlalu baik, juga terlalu sabar menahan semua. Air mata itu. Darah dan tulang
belulang yang bertebaran. Luka yang terpendam tak kuasa dipendam lagi.
Kebencian terus memuncak. Kelakuan yang kau langgengkan atas nama hukum yang
kau jadikan tuhan. Sudah cukup, tak ingin lagi kami dengar nyanyian "nina
bobo" itu, lagipula kami terlanjur dewasa untuk menyadari bahwa hanya ada
satu hal yang kami percaya: Pemberotakan!"
Terus
berkelana. Jejak masih rapuh. Jiwa masih terseok. berharap saat raga kokoh
berdiri, dan nafas kuat menggema, seribu mutiara kan berkilau di jalan surga."
"Penindasan
ini harusnya kita lawan. Tapi kenapa ko malas tau kawan. Terlalu jauh bgitukah
ideologi, nilai, kesadaran diri anda tenggelam dalam hegemoni penguasa
(borjuis). Kawan, ingatlah, ini semua adalah ilusi yang diciptakan kaum borjuis
penguasa agar kita kehilangan ideologi serta jatidiri sebagai manusia merdeka,
diatas tanah ini. Kawan, trada cara lain, perang pergerakan adalah solusi,
"the war of movement", disini...diatas tanah ini."
"Kematian
adalah bagian dari hidup dan perjuangan, tapi bakti tulusmu kan hidup dan abadi
bagi bangsa ini. Selamat jalan kawanku, Tekege
Parance (Jubir KNPB Nabire) dan Marthen Kalolik (Anggota KNPB Pusat). Kan
kami kenang dan merindu slalu."
"Untukmu
kawan sejalur, dengarlah kawan, bahwa untuk alasan apapun, dan untuk
kepentingan apapun, harga diri bangsa dan perjuangan ini tidak boleh tergadai.
Biarkan perjuangan tetap berdiri murni walau itu menyakitkan."
"Hamparan
hijau dan kabut kelam menutupi jagat raya, menyapu lereng gersang, menyambut
fajar pagi. Kamilah pemilik alam raya ini. Kami berhak menjadi manusia bertuan
yang menghargai martabat dan harga diri bangsa ini. Tanah ini milik kami.
Engkau, sadarlah"
“Desiran
angin lambaikan bendera negeri, indah bagai di taman surga, terasa sempurna,
membuatku terpanah, terkesima dan mendetak sanubari walau jejak-jejak patriot
mengitari rimba bersama untaian derita negeri.”
‘”kan
abadi, terpatri dalam sanubari, dan terpesona menawan hati di alam seribu
belulang yang bertebaran’”
“Tanah
ini, surga kita yang kian hilang, digilas pecandu kekayaan. Haruskah kita diam?
Dengarlah dibalik gunung dan rimba, bintang harapan berkibar mewarwai tanah
surga. Jangan biarkan smua ini pergi digilas penjajah”
“Biarkan
perjuangan tetap murni. Untuk alasan apapun, termasuk untuk alasan
"perjuangan", tidak ada istilah kompromi, eksploitasi, apalagi jual
beli perjuangan Papua Merdeka dalam agenda kolonial Indonesia, termasuk PILGUB.
Engkau tergiur rupiah dan kedudukan, silahkan jalani saja, itu hak anda. Dan
kami, biarkan kami tetap di jalur kami.”
“Kamu
adalah bagian dari ruang hatiku yang tersembunyi. Sementara perjuangan ini
adalah bagian hidupku yang memang harus dipertaruhkan.”
“Entah
mau menderita dan miskin, entah dunia mau sebut kami tidak bisa, bodoh, kuno
atau primitif, dan mau jadi apa kami suatu saat, itu terserah kami. Tinggalkan
dan biarkan kami merdeka sendiri, sebab yang kami tahu Tuhan sudah tempatkan
kami sebagai orang Papua, diatas tanah Papua untuk kami mendiami dan mengatur
hidup kami sendiri.”
“Memang
perjuangan ini tidak mudah karena kita tidak hanya berjuang untuk Papua
Merdeka, tetapi kita sedang berjuang agar dunia mengerti dan sadar tentang arti
sesungguhnya dari kemanusiaan, kebenaran, keadilan dan perdamaian di bumi.”
“Booo
ko bilang, Negara, Pemerintah dan Hukum WAJIB menghormati, menjunjung tinggi
dan melindungi HAM (itu menurut UU RI No. 39/1999). Tapi realitanya terbalik,
HAM dilanggar dan dipasung untuk WAJIB menghormati, menjunjung tinggi dan
melindungi Negara, Hukum dan Pemerintah. Apa yang harus dibanggakan di NKRI?
Utang luar negeri 2012 saja su melambung tinggi sampe Rp. 1.937 Triliun. Apakah
NKRI mampu menjamin hak hidup rakyatnya dari utang?, apalagi mempertahankan
NKRI? Ah adoo sayang-sayang...mari kita kita bicara baik-baik baru bubar.”
"Sejarah
kebenaran dan penindasan dalam negara kolonial Indonesia telah dan
sedang melahirkan generasi perjuangan Papua Merdeka dari waktu-waktu.
Dan engkau kolonial akan hancur berkeping-keping dalam kesadaran
perlawanan bangsa Papua."
"Mengitari rimba hijau, terjalin bersama hujan yang mengguyur, mendengar nada nada sendu yang terhampar."
"Kawan,
engkau tiada pernah kami lupa. Benarkah kita tak akan pernah jumpa di
jalur ini. Masih terlalu sakit kami merasa kehilangan dirimu. Engkau
seharusnya ada disaat-saat begini."
"Jangan
tanya siapa kami, karena apapun, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun
diri kami, hanya satu hal yang kami tau hingga akhir hidup ini, yaitu :
"Lawan"."
"Kala rembulan tak berkenan tebarkan cahaya Aku merasa terasing."
"Tiada menjadi, menjadi pun tiada....ku hanya mencoba selama masih mungkin."
"Natal, damai di bibir derita di hati."
" Hari
ini polisi Indonesia tindakan lebih beradab. Dorang tra pakai senjata,
dorang tra dakwa makar. Dorang duduk saja di kursi-kursi lapangan Theys
Sentani. Victor Yeimo
ditahan tra sampai semalam. Dorang cukup cerdas. Mari kitorang bangsa
Papua buktikan kitorang bisa lebih cerdas. Mulai sekarang siapkan
cara-cara baru dalam peringatan 1 Desember 2013.(Filep Karma)."
"Yang mengasyikan didunia ini bukanlah dimana kita berada, melainkan kemana kita menuju. Salam Papua Merdeka!"
"Jika
kebenaran dipersalakan dan diakui negara bahwa kesalahan itu yang benar
dan dihormati sebagai UUD yang harus dihormati maka : rakyat papua akan
melawan dengan cara dan gaya yang merupakan budaya orang papua."
"Ahhhhhhhhhhhhhhhh
kawan....ini tidak mungkin....knp harus secepat itu kawan. kita harus
akhiri apa yg sudah pernah kita mulai. kawan....ini tdk
kawan.........Mako telah berlalu, kini engkau lagi, jalur ini trasa
hampa tanpa kalian....kenapa...kenapa....d erita ini, air mata ini.... tdk mungiin kawan...hati ini sakit.....kwn. Victor Kogoya. "
" Papua Merdeka jalan, kebenaran dan hidup."
" BAPA
kubersyukur buat KASIHMU yang besar,KAU tak memandang hinanya
diriku,namun KAU mengasihiku apa adanya aku.Tak sanggup ku uraikan kata
untukMU hanyalah TERIMAKASIH."
" Sudah!
Cukup......"enough is enough". Terlalu lama engkau bersorak ria diatas
penderitaan kami. Stop munafik deng kopu hukum. Kami terbentuk bukan
dengan hukummu. Trada ikatan hukum antara ko deng kami, jadi ko trapu
dasar tuk larang kami diatas tanah surga. Jijik kami mlihat
rupamu...Anjing RI Kaskado....!!."
" Proses
benar menuju kemerdekaan dapat diperkirakan dan diyakini tapi tindakan
mnuju kesanalah yang mnentukannya. Ide perjuangan sebaiknya
diartikulasikan dalam praktek perjuangan. Dalam perjuangan, lebih baik
memiliki banyak pekerja dari pada pemikir."
" Terasing
kurasa. Setiap waktu. Berharap menghirup udara bebas. Sperti mereka.
Desahan nafas pasrah tak kuasa dibendung. Walau galau mnemani, takkan
kubiarkan mereka bersorak diatas penderitaan kami. Jika bukan hari ini,
mungkin besok atau lusa."
" Teman,akupun
rasakan sengsara yang engkau jalani. Teguhkan hatimu dan Jangan mundur!
Percayalah kan slalu ada cerah sehabis mendung."
" Tak terukur kuasamu Tuhan. Tak juga diriku, pun pengetahuan dunia. Engkau saja yang HARUS abadi dalam hidup ini."
" Sandiwara ini harus berakhir."
" Mengkonsumsi
informasi adalah titik awal terpenting untuk sebuah perubahan, tapi
tetap belum terjadi perubahan apapun di dalamnya. Sebab, informasi hanya
bisa berguna jika Anda melakukan aksi-aksi yang sesuai dengannya. Jika
terlalu banyak membaca ilmu, Anda jadi bantet alias cerdas otak.
Karenanya, pengetahuan perlu diubah jadi pengalaman. Lakukan hal
tersebut dengan memodifikasi pola pikir dan perilaku Anda di sana-sini.
Perubahan sekecil apapun, ketika Anda praktekkan secara kontinyu, pasti
akan memberi hasil yang nyata."
" Biar Posko dibongkar, Biar Posko dibongkar
pasti Papua Merdeka. Tribute untukmu prajurit rimba, bukit Eduda,
Paniai. Kau torehkan sejarah perlawanan hari ini. Engkau yg gugur, dan
darah yang bersimbah kan trus dikenang dan terpatri disanubari kami."
" Setelah
sekian lama hilang di belantara, kini kau kembali. Ku harap ini bukan
mimpi. Engkau tepati janjimu "i will return". Ku harap engkau ada
disamping kami. Engkau revolusioner sejati. Pravda Fight On-"
" Sambut hari kemerdekaan bangsa Papua Barat 1
Desember , seluruh pengguna facebook wajib ganti photo profil dengan
gambar bendera bintang kejora."
" lebih baik bertindak bila berpikir itu menyakitkan. "
" Kedaulatan ada di tangan rakyat. Biarkan mereka bangkit dan menentukan masa depannya sendiri."
" Papua
Merdeka hanya dapat diraih dalam tahapan kerja yang progresif. Papua
Merdeka tidak dapat diwujudkan dalam angan-angan dengan agenda-agenda
populis yang sekedar menampilkan simbol politik Papua Merdeka. "
" Kepadamu kawan di jalanan, hari ini kukatakan kepadamu, engkau sedang torehkan sejarah negeri."
" Ku
dengar isak tangis itu. Melepas satu-satu yang tersisah, pejuang Papua
Barat. Demi cita hari esok, ku ingin engkau tetap erat memegang besi
itu, walau asa dan tangis tak sanggup mnahan pilu."
" Lantas, apakah kita harus duduk diam dalam kepasrahan bisu, bersama dawaian lagu penghibur lara yang berjudul "DAMAI" itu? Sedangkan di depan mata kita, para penindas itu terus berjuang dengan pengorbanan untuk membunuh dan menguasai kita? Ini perkara terbalik"
" Titik (.) adalah tanda berhenti. Dan Titik (.) adalah awal dari sesuatu yang baru."
"Kami
ada & tetap jln di jalur kami, tanpa sedikitpun mundur. Kami tahu,
kami banyak kalah, banyak mati, banyak masuk penjara, banyak terasing,
tapi itu bukan alasan utk kami menyerah & takluk tunduk dibawah kaki
NKRI. Kami trus bangkit stiap kami jatuh. Kami trus berganti stiap
kehilangan serdadu martir yg lain. Tternyata itulah alasan kami trus
percaya pd jalur kami sambil perkuat alat-alat perjuangan kam."
" ►►Kolonial,
Kapitalis dan Militer adalah 3 wujud penindasan dan penghisapan di
Papua Barat yg hrs dilawan dg kesadaran ideologis massa rakyat yg
terorganisir dlm kepemimpinan yg revolusioner◄◄"
" Tak kuasa rasanya menahan air mata mendengar
ungkapan pilu dalam kepasrahan batinmu. Menghabiskan umurmu dlm ketabahan
mnunggu hari pembebasan Papua di sudut pulau karang tempat kau
bergerilya. Dalam senja umurmu, engkau masih terlihat seorang patriot
pemberani yg gagah, dan membakar naluri kami tadi, entahlan tak tahu
kapan akhir kisah nan piluh ini."
Penulis adalah Wenas Kobogau Anggota Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung.
Sumber dari Facebook Ketua Umum KNPB Victor Yeimo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar