![]() |
Ilustrasi Beras Miskin (IST) |
Jayapura--- KOBOGAUNEWS - Forum Peduli Pembangunan Masyarakat Jayawijaya (FPPMJ) di
Jayapura mengelar jumpa pers tentang pengelapan beras raskin, beras
miskin 18 ton yang terjadi di wamena, Jayawijaya. Rabu (26/02/14) expo,
waena, Papua.
Kordinator umum FPPMJ, Yulianus Mabel kepada media kobogaunews.blogspot.com mengatakan dengan melihat realita penanganan kasus yang hingga saat ini masih belum dijalankan sesuai dengan mekasisme hukum yang berlaku di Negara ini, contohnya tentang pengelapan beras raskin 18 ton di jayawijaya. “ penanganan beras raskin 18 ton yang pernah di jadikan sebagai tersangka oleh mantan Kapolres jayawijaya Johnny E. Isir, SIK,MTCP, tapi ketika setelah Kapolres baru di lantik ia meminta melakukan gelar perkara ulang. Ini yang menjadi pertanyaan bagi kami, kalau boleh Kapolres Jayawijaya jangan memutar balikkan fakta tetapi yang sudah ada bisa dilanjutkan karena proses penyediakan karena proses penyelidikan sudah dijalankan oleh mantan Kapolres yang lama.” Tegas Mabel.
Lanjut Mabel, “ kami selalu melakukan aksi demonstrasi damai di kejaksaan tinggi provinsi Papua menuntut penanganan kasus raskin di kabupaten Jayawijaya sejak 2011, kita sudah pernah laporkan dan juga pernah serahkan barang bukti tetapi ko sampai hari ini belum ada titik terang dan jawaban yang pasti. Di sini kami menduga bahwa mungkin ada pihak-pihak tertentu di kejaksaan yang sedang bermain atau beking-beking kepentingan sehingga kasus-kasus tersebut molor-molor seperti kasus raskin 18 ton di Jayawijaya ini baru, sejak 2011 kita dorong raskin 6 ton itu kan barang bukti sudah pernah ada di halaman Polres Jayawijaya lalu di hilangkan begitu saja, tidak ada upaya atau tindakan selanjutnya.” ungkapnya.
Maka dengan ini kami mengambil sikap ketika penanganan kasus ini lambat ditangani ; pertama, penaganan kasus tidak di jalankan maka, kami akan sosialisasi golput pileg dan pilpres. Kedua, Kapolres jayawijaya segera tangani kasus pengelapan 18 ton raskin secara serius. Dan ketiga, jika tidak maka, kapolres jayawijaya segera mundur daru jabatannya. ungkapnya.
Sementara itu Albert hisage,
menambahkan kami di sini menyuarahkan aspirasi rakyat bukan kepentingan
perorangan. “ yang menjadi kekeliruan di sini ada yang mengatakan kami
di boncenggi seseorang, namun itu keliru kami di sini menaikkan aspirasi
rakyat. Kami meminta bapak Kopolda dan kejati turun kelapangan dan
melihat hal ini.ungkapnya. (K)
AGUS PABIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar